Februari 26, 2011

Sindrom Gangguan Autisme (Autism Syndrome Disorder )


Beberapa harilalu, tiba-tiba aku teringat seorang teman lamaku yang sudah beberapa tahun ini kehilangan jejaknya (loss contact), anehnya yg kuingat darinya adalah salah seorang anak lelakinya yang menderita autis, lalu sejenak berkelebat diingatanku betapa merasa malu dan tertekannya temanku saat mengetahui putranya menderita autis, penyakit yg pada masa itu belum sepopuler sekarang begitupula cara penanganannya, sehingga bagaimana caranya temanku itu menyembunyikan putra lelakinya agar tidak terlihat orang banyak, aku sedih melihat keadaannya saat itu.......T_T””, karena setahuku betapa pentingnya perhatian orang tua pada anak yang menderita kelainan itu.
Seringkali aku sampaikan hal itu pada temanku, akan tetapi tidak pernah mau mendengarnya, malah yang selalu dikedepankan adalah putri keduanya yang normal dan cantik.....Entah hingga saat ini bagaimana kabarnya mereka, terutama anak lelakinya yang menderita “Autis”, karena terakhir pertemuanku, temanku belum memberikan pengobatan yang intensif pada putranya itu.....:((.

Berangkat dari ingatanku pada teman lamaku, sangat menarik buatku bila dapat mengenal dan mengetahui mengenai penderita Autis, apalagi di zaman yang sudah modern ini, tentunya sudah banyak pengobatan dan penanganan yang tepat bagi penderita Autisme tersebut.

Sering timbul kekuatiran jika anak kita terlambat bicara atau bertingkah laku tidak lazim , lalu kita merasa panik, dan bertanya-tanya apakah anak kita menderita autisme. Kata autisme saat ini sering kali diperbincangkan , angka kejadian di seluruh dunia hingga saat ini masih terus meningkat. Banyak penderita autisme terutama yang ringan masih tidak terdeteksi dan bahkan sering mendapatkan diagnosa yang salah , atau bahkan terjadi overdiagnosis, hal tersebut tentu saja sangat merugikan anak kita

Apa sih Autisme itu.....? bagi orang awam tentunya perlu pemahaman yang cukup untuk mengetahuinya. Dari buku mengenai psikologi anak, artikel2 mengenai autisme dan juga dari para ahli mengenai autisme, penyebab dan cara penanganannya, dapat dirangkumkan dibawah ini ;

Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal. Akibatnya anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitive, aktivitas dan minat yang obsesif. (Baron-Cohen, 1993). Menurut Power (1989)karakteristik anak dengan autisme adalah adanya 6 gangguan dalam bidang: 1)interaksi sosial, 2)komunikasi (bahasa dan bicara),3)perilaku-emosi, 4)pola bermain, 5)gangguan sensorik dan motorik, dan 6)perkembangan terlambat atau tidak normal..

Deteksi dini autisme pada anak :
Gejala autisme mulai tampak pada anak sebelum mencapai usia 3 tahun , secara umum gejala paling jelas terlihat antara umur 2 – 5 tahun.
Pada beberapa kasus aneh gejala terlihat pada masa sekolah.
Berdasarkan penelitian lebih banyak didapatkan pada anak laki-laki daripada anak perempuan. Beberapa tes untuk mendeteksi dini kecurigaan autisme hanya dapat dilakukan pada bayi berumur 18 bulan ke atas.

Gejala – gejala autisme
Gejala autisme berbeda – beda dalam kuantitas dan kualitas ,penyandang autisme infantil klasik mungkin memperlihatkan gejala dalam derajat yang berat , tetapi kelainan ringan hanya memperlihatkan sebagian gejala saja.
Kesulitan yang timbul, sebagian dari gejala tersebut dapat muncul pada anak normal, hanya dengan intensitas dan kualitas yang berbeda.

Gejala – gejala pada autisme mencakup ganggguan pada :
Ø 1. gangguan pada bidang komunikasi verbal dan non verbal

• Terlambat bicara atau tidak dapat berbicara
• Mengeluarkan kata – kata yang tidak dapat dimengerti oleh orang lain yang sering disebut sebagai bahasa planet
• Tidak mengerti dan tidak menggunakan kata – kata dalam konteks yang sesuai
• Bicara tidak digunakan untuk komunikasi
• Meniru atau membeo , beberapa anak sangat pandai menirukan nyanyian , nada , maupun kata – katanya tanpa mengerti artinya
• Kadang bicara monoton seperti robot
• Mimik muka datar
• Seperti anak tuli, tetapi bila mendengar suara yang disukainya akan bereaksi dengan cepat

Ø 2. gangguan pada bidang interaksi sosial

• Menolak atau menghindar untuk bertatap muka
• anak mengalami ketulian
• Merasa tidak senang dan menolak bila dipeluk
• Tidak ada usaha untuk melakukan interaksi dengan orang
• Bila menginginkan sesuatu ia akan menarik tangan orang yang terdekat dan mengharapkan orang tersebut melakukan sesuatu untuknya.
• Bila didekati untuk bermain justru menjauh
• Tidak berbagi kesenangan dengan orang lain
• Kadang mereka masih mendekati orang lain untuk makan atau duduk di pangkuan sebentar, kemudian berdiri tanpa memperlihatkan mimik apapun
• Keengganan untuk berinteraksi lebih nyata pada anak sebaya dibandingkan terhadap orang tuanya

Ø 3. gangguan pada bidang perilaku dan bermain

• Seperti tidak mengerti cara bermain, bermain sangat monoton dan melakukan gerakan yang sama berulang – ulang sampai berjam – jam
• Bila sudah senang satu mainan tidak mau mainan yang lain dan cara bermainnya juga aneh
• Keterpakuan pada roda (dapat memegang roda mobil – mobilan terus menerus untuk waktu lama)atau sesuatu yang berputar
• Terdapat kelekatan dengan benda – benda tertentu, seperti sepotong tali, kartu, kertas, gambar yang terus dipegang dan dibawa kemana- mana
• Sering memperhatikan jari – jarinya sendiri, kipas angin yang berputar, air yang bergerak
• Perilaku ritualistik sering terjadi
• Anak dapat terlihat hiperaktif sekali, misal; tidak dapat diam, lari kesana sini, melompat – lompat, berputar – putar, memukul benda berulang – ulang
• Dapat juga anak terlalu diam


Ø 4.gangguan pada bidang perasaan dan emosi

• Tidak ada atau kurangnya rasa empati, misal melihat anak menangis tidak merasa kasihan, bahkan merasa terganggu, sehingga anak yang sedang menangis akan di datangi dan dipukulnya
• Tertawa – tawa sendiri , menangis atau marah – marah tanpa sebab yang nyata
• Sering mengamuk tidak terkendali ( temper tantrum) , terutama bila tidak mendapatkan apa yang diingginkan, bahkan dapat menjadi agresif dan dekstruktif

Ø 5. gangguan dalam persepsi sensoris

• Mencium – cium , menggigit, atau menjilat mainan atau benda apa saja
• Bila mendengar suara keras langsung menutup mata
• Tidak menyukai rabaan dan pelukan . bila digendong cenderung merosot untuk melepaskan diri dari pelukan
• Merasa tidak nyaman bila memakai pakaian dengan bahan tertentu

Yang sebaiknya dilakukan

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anda jika mencurigai adanya satu atau lebih gejala di atas pada anak anda. Tetapi jangan juga cepat – cepat mennyatakan anak anda sebagai penderita autisme.

Diagnosis akhir dan evaluasi keadaan anak sebaiknya ditangani oleh suatu tim dokter yang berpengalaman , terdiri dari ; dokter anak , ahli saraf anak, psikolog, ahli perkembangan anak, psikiater anak, ahli terapi wicara.

Tim tersebut bertanggung jawab dalam menegakan diagnosis dan memberi arahan mengenai kebutuhan unik dari masing – masing anak , termasuk bantuan interaksi sosial , bermain, perilaku dan komunikasi .

Semoga rangkuman tulisan ini bisa bermanfaat bagi yang belum memahami mengenai Autisme -Artikel Tentang Autisme


Note : Dukungan keluarga terutama seorang Ibu begitu besar artinya bagi anak penderita Autisme, semoga kasihnya memberikan kemajuan perkembangan hingga satu kesembuhan. Amiiin

Tidak ada komentar: