Januari 19, 2012

SEPUCUK SURAT ..... !



Sepucuk Surat
dari Ibu dan Ayah .....


Anakku, .....
Ketika aku semakin tua,
aku berharap kamu memahami
dan memiliki kesabaran untukku

Suatu ketika aku
memecahkan piring atau
menumpahkan sup diatas meja,
karena penglihatanku berkurang
aku berharap kamu tidak memarahiku
Orang tua itu sensitif
.....selalu merasa bersalah saat kamu berteriak

Ketika pendengaranku semakin memburuk,
dan aku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan
aku berharap kamu tidak memanggilku "Tuli !"
Mohon ulangi apa yang kamu katakan atau menulisnya

Maaf, Anakku
..... Aku semakin tua

Ketika lututku mulai melemah,
aku harap kamu memiliki kesabaran
untuk membantuku bangun
seperti bagaimana aku selalu
membantu kamu ketika masih kecil,
untuk belajar berjalan

Aku mohon, .....
jangan bosan denganku
ketika aku terus mengulangi apa yang kukatakan,
seperti sebuah kaset yang rusak,
aku harap kamu terus mendengarkan aku
tolong, jangan mengejekku atau bosan mendengarkanku

Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil
dan kamu ingin balon ?
kamu mengulangi apa yang kamu mau
berulang-ulang sampai kamu mendapatkan
apa yang kamu inginkan

.....Maafkan juga bauku
tercium seperti orang yang sudah tua
aku mohon jangan memaksaku untuk mandi
tubuhku lemah .....
orang tua mudah sakit
karena mereka rentan terhadap dingin
aku harap, aku tidak terlihat kotor bagimu .....

Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil ?
aku selalu mengejar-ngejar kamu .....
karena kamu tidak ingin mandi

Aku harap kamu bisa bersabar denganku
ketika aku selalu rewel
ini semua bagian dari menjadi tua
kamu akan mengerti ketika kamu tua

Dan jika kamu memiliki waktu luang,
aku harap kita bisa berbicara
bahkan untuk beberapa menit
aku selalu sendiri sepanjang waktu
dan tidak memiliki seseorangpun untuk diajak bicara

Aku tahu kamu sibuk dengan pekerjaan
bahkan jika kamu tidak tertarik pada ceritaku
aku mohon berikan aku waktu untuk bersamamu

Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil ?
aku selalu mendengarkan apapun
yang kamu ceritakan tentang mainanmy

Ketika saatnya tiba .....
dan aku hanya bisa terbaring, sakit dan sakit
aku harap kamu memiliki
kesabaran untuk merawatku

MAAF.....
kalau aku sengaja mengompol atau membuat berantakan
aku harap kamu memiliki kesabaran
untuk merawatku selama beberapa saat terakhir
dalam hidupku

Aku mungkin, tidak akan bertahan lebih lama
ketika waktu kematianku datang
aku harap kamu memegang tanganku
dan memberikan kekuatan untuk
menghadapi kematian

Dan jangan khawatir.....
ketika aku bertemu dengan
Sang Pencipta .....
aku akan berbisik padaNYA
untuk selalu memberikan
BERKAH padamu
karena kamu mencintai,
Ibu dan Ayahmu .....

Terima kasih .....
atas segala perhatianmu, Nak .....
Kami mencintaimu
Dengan kasih sayang yang berlimpah,
IBU DAN AYAH


Source :
- Anonim
- dari bbm ke bbm (Indonesian Version)
- http://m.vuclip.com

Note : sayangi dan rawatlah Ibu dan Ayah selagi masih ada dan kamu harus bisa !!

Januari 18, 2012

AKHLAQ kepada ALLAH SWT




السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Menyambung tausiyahku minggu lalu, kali ini tausiyahku hari kemarin (Selasa, 17-01-2012) membahas mengenai : Akhlak Kepada Allah SWT yang berkaitan dengan Al-Birr dan disampaikan oleh : Ustadzah Sofie di Majelis Ta’lim Al_Ghifari IPB. (09.00 s/d 11.00 WIB):

بِسْــــــــــــــــــمِ اَللّهِ الرّحْمن الرّحيم

Sering terjadi penyempitan makna akhlak seolah-olah hanya maslah pola interaksi dengan sesama manusia. Padahal akhlak yang asasi adalah bagaimana seseorang berakhlak kepada Allah SWT, perhatikan ayat berikut :

ليس البر أن تولوا وجوهكم قبل المشرق والمغرب ولكن البر من آمن بالله واليوم الآخر والملآئكة والكتاب والنبيين وآتى المال على حبه ذوي القربى واليتامى والمساكين وابن السبيل والسآئلين وفي الرقاب وأقام الصلاة وآتى الزكاة والموفون بعهدهم إذا عاهدوا والصابرين في البأساء والضراء وحين البأس أولئك الذين صدقوا وأولئك هم المتقون

Yang artinya:
“ Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, tetapi kebajikan itu ialah orang yang beriman kepada Allah SWT, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta dan untuk memerdekan hamba sahaya, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji dan orang-orang yang bersabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”(Q.S.Al-Baqarah 2:177)

Dari penjelasan teks ayat dalam surat Al-Baqarah tersebut, kita dapat memahami dengan jelas bahwa yang dinamakan kebajikan (al-birr) turut mencakup keimanan yang benar terhadap Allah SWT, mengerjakan perintah-Nya dan tentunya meninggalkan larangan-NYA serta berbuat kebajikan terhadap sesama makhluk Allah.
Dengan kata lain, seseorang yang berakhlak luhur adalah seorang yang mampu berakhlak baik terhadap Allah SWT dan sesamanya. Imam Ibnu Qayyim Rahimullah mengatakan :

"Keluhuran akhlak itu terbagi dua : Pertama. Akhlah yang baik kepada Allah SWT, yaitu meyakini bahwa segala amalan yang dikerjakan seseorang mesti (mengandung kekurangan/ketidaksempurnaan) sehingga membutuhkan udzur (dari-Nya) dan segala sesuatu berasal dari-Nya dan harus disyukuri. Dengan demikian, seseorang itu senantiasa bersyukur kepada-Nya dan meminta maaf kepada-Nya serta berjalan kepada-Nya dengan memperhatikan dan mengakui kekurangan diri dan amalan seseorang. Kedua. Akhlak yang terhadap sesama manusia, kuncinya terdapat dalam dua perkara yaitu, berbuat baik dan tidak menganggu sesama dalam bentuk perkataan dan perbuatan."

Karena akhlak kepada Allah SWT sesuatu yang sangat fatal, maka Dia lebih berharga daripada akhlak kepada sesama. Inilah hak Allah terhadap hamba-Nya yaitu akhlak yang lurus diantaranya adalah :
1. Mentauhidkan Allah SWT
Inilah hak Allah yang paling utama dari seorang hamba-Nya. Tidak dipersekutukan dengan sesuatu apapun, hanya Dialah yang berhak disembah dan diibadahi. Kemusyrikan adalah dosa besar sehingga disebut sebagai kedzaliman yang besar seperti yang terdapat pada ayat berikut :

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لإنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Yang artinya :
"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, diwaktu dia memberikan pelajaran kepadanya :”wahai anakku!, janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman yang besar”. (Q.S. Luqman 31:13)

Ketika seseorang musyrik maka dia tidak bisa diimbangi dengan kebaikan sebesar apapun. Syaikhul Islam Ibnu Tamiyah Rahimullah mengatakan :
“Berbagai dosa (yang terdapat pada diri seseorang), namun masih dibarengi dengan tauhid yang benar itu lebih baik daripada tauhid yang rusak meskipun tidak dibarengi dengan berbagai dosa”.

Jangan dipahami bahwa beliau mengenyampingkan atau menganggap ringan perbuatan dosa dengan perkataan tersebut. Namun, beliau menerangkan bahwa perbaikan tauhid dengan menjauhi kesyirikan merupakan prioritas pertama yang harus diperhatikan oleh kita sebelum menjauhi berbagai bentuk dosa lain yang tingkatannya dibawah dosa syirik

2. Bertaubat dan beri’tirof
Kemestian seorang hamba dalam mentauhidkan Allah SWT seringkali berbenturan dengan kelemahan seorang hamba. Oleh karena itu bertaubat adalah akhlak kepada Allah yang sangat penting. Taubat adalah bentuk pengakuan manusia terhadap kekukarangannya dalam berakhlak kepada Allah sekaligus pengakuan terhadap kekuasaan Allah yang harusnya tidak diperlakukan demikian.

Hal inipun dipertegas dalam hadits ‘Aisyah Radhiallahu’anhu. Beliau bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah ! Ibnu Jud’an, dahulu di zaman jahiliyah, adalah seorang yang senantiasa menyambung tali silaturahim dan memberi makan orang miskin, apakah itu semua bermanfaat baginya kelak di akhirat ?

Nabi Shallahu’alaihi wa sallam menjawab, “Hal itu tidak bermanfaat baginya karena dia tidak pernah sedikit pun mengucapkan, “Wahai Rabbku, ampunilah dosa-dosaku di kiamat kelak”.

Dari paparan diatas, terlihatlah bahwa artinya masih terlihat kesombongan dari diri seseorang.

3. Husnudzon kepada Allah SWT
Allah tidak pernah mendzolimi hambaNYa. Allah adalah segala kebaikan dengan kekayaan Rahman RahimNya. Tidak ada keburukan dan kekurangan atasNya. Maka berhusnudzon adalah kewajiban seorang hamba kepadaNya. Ketika seorang hamba berhusnudzon kepada segala kebaikan Allah SWT, maka akan mendorong untuk melakukan kebaikan. Imam Ibnu Tamiyah memaparkan :
“Telah nampak jelas perbedaan antara husnudzon dengan ghurur (tipuan). Adapun husnudzon, jika ia mengajak dan mendorong beramal, membantu dan membuat rindu padaNya, maka ia benar. Jika mengajak malas dan berkubang dengan maksiat, maka ia ghurur (tipuan). Husnudzon adalah raja’ (pengharapan). Siapa yang pengharapannya mendorongnya untuk taat dan menjauhkannya dari maksiat, maka ia pengharapan yang benar. Sedangkan yang kemalasannya adalah raja’ dan meremehkan perintahNya, maka ia tertipu." (Al-Jawab Al-Kaafi : 24)

Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan :
“Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku dan Aku akan bersamanya selama ia mengingat-Ku. Jia ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepadanya satu hasta, jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari”. (HR.Al-Bukhari dan Muslim)

“Sesungguhnya seorang mukmin selalu berhusnudzon kepada Tuhannya lalu ia memperbagus amalnya. Dan sesusungguhnya seorang pendosa berprasangka buruk kepada Tuhannya sehingga ia berbuat yang buruk”. (Diriwayatkan Imam Ahmad dalam Al-Zuhd, hal.402)
“Janganlah salah seorang dari kalian meninggal kecuali ia berhusnudzon kepada Allah SWT”. (HR.Muslim)

4. Ridho kepada Allah SWT
Ridho kepada Allah SWT adalah dengan menerima segala ketentuan Allah. Inilah bentuk kepasrahan dan keberserahan diri seorang hamba kepada Rabbnya. Penerimaan total menunjukkan pengakuan atas kekuasaan Allah atas diri kita. Allah SWT berfirman :


فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا


Yang artinya :
“Maka demi Rabb-mu, mereka pada hakekatnya tidak beriman hingga mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya”. (QS. An-Nisa’ 4:65)

Ridho dengan segala keputusanNya untuk kita baik yang ditetapkan dalam kitab Allah dan sunnahNya atau terhadap sesuatu yang menimpa diri kita. Ujian keridhoan adalah ketika seseorang menghadapi kesulitan dalam menjalankan syariat atau kepayahan dalam manjalani ujian dari Allah SWT.

“Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menurunkan cobaan kepada mereka. Barangsiapa yang ridho, maka dia (akan mendapatkan) keridhoan (Allah). Dan barangsiapa tidak ridho, maka dia (akan mendapatkan ) murka (Allah).” (HR. At-Tarmidzi)

5. Syukur
Bersyukur adalah bentuk berterimakasih kepada Allah SWT dengan segala Rahman RahimnYa memberikan segala nikmat kepada manusia. Bahkan di ayat-ayat ini, syukur sebagai ekspresi tauhid terhadap Allah dan menjadi lawan kemusyrikan :


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Yang artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman ! makanlah diantara rezeki yang baik yang kami berikan kepadamu. Dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu hanya menyembah kepada-Nya (QS. Al-Baqarah 2 : 172)


وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِين 65)
بَلِ اللَّهَ فَاعْبُدْ وَكُنْ مِنَ الشَّاكِرِينَ (66
Yang artinya :
“Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. Sungguh, jika engkau mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapulah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang-orang yang merugi (65). Karena itu, hendaklah Allah saja yang engkau sembah dan hendaklah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur.(66)  QS.Az.Zumar 39:65-66

6. Berdo’a
Kelemahan seorang hamba tidak mungkin bisa memenuhi segala kebutuhan dan keinginannya. Sebaliknya pengakuan terhadap kekuasaan Allah akan merendahkan manusia dengan meminta dan memohon hanya kepada Allah. Berdoa bukan semata untuk meminta sesuatu, tapi lebih dari itu berdoa adalah ibadah untuk mengagungkan kekuasaanNya. Jika manusia merasa tidak memerlukan Allah maka sesungguhnya dia telah sombong dihadapan Allah SWT.
Ayat qur’aniyah berikut menunjukkan keutamaan seseorang yang memanjatkan do’a dan Allah Ta’ala berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Yang artinya :
“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".” (QS. Ghofir/ Al Mu’min. 40: 60)
Semakin merendah kita dihadapan Allah SWT maka semakin tinggilah pengkuan kita terhadap kekuasaan Allah SWT.

7. Mahabbah
Inilah akhlak mulia seorang hamba kepada Rabbnya. Mencintai Allah berarti menghibahkan diri untuk melakukan apa saja yang disukai olehNya. Berkorban adalah jalan dalam mencintaiNya. Ketika seorang mengorbankan nafsunya untuk mencegah kemurkaan Allah, maka dia akan berani melakukan apa saja, keinginannya, kemalasannya, kegembiraannya, syahwatnya, kebutuhannya, hartanya bahkan jiwanya, sebagaimana dipaparkan dalam salah satu ayat berikut :


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui.” (Q.S. Al –Maidah. 5 :54)


Demikian disampaikan kembali ulasan tausiyah yang saya hadiri kemarin pagi, untuk dalil-dalil Al-Qur’an agar dilihat kembali dalam Tafsir Al-Qur’an, semoga bisa diambil manfaatnya. Wallahua’lamu bishawababi.

وَ عَلَيْكُمْ لسَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ



Source :Artikel Tausiyah Majelis Ta’lim Al-Ghifari IPB

Note : Berakhlak yang mulia kepada Allah SWT dan berbuat baiklah dengan ucapan dan perbuatan kepada sesama !!

Januari 10, 2012

MEMAHAMI MAKNA "ALBIRRU" ......!!!


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Judul lengkap tausiyahku hari ini : Memahami “Albirru” dalam menangkal gerakan kristenisasi yang disampaikan oleh : Ustadz Khaerul Yunus, Majlis Ta’lim Al_Ghifari IPB. (09.00 s/d 11.00 WIB) :

بِسْــــــــــــــــــمِ اَللّهِ الرّحْمن الرّحيم

لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
Artinya : Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Q.S.Al-Baqarah 2:177)

Ayat diatas menjelaskan bahwa “Albirru = kebajikan” bukan saja akan diraih oleh orang yang ber-haji saja (Haji Mabrur yang diterima Allah SWT atau sebaliknya Haji Madrud yang ditolah oleh Allah SWT). Akan tetapi siapa saja termasuk kita dapat meraih
“Albirru = kebajikan” dengan 10(sepuluh) cirinya, yaitu :

1. Iman kepada Allah SWT, yang hanya akan diraih oleh orang-orang yang “suka ngaji” karena iman itu dibentuk dari sami’naa (aku dengar dan tahu) waatho’naa (dan mau melaksanakannya)  Q.S.Al-Baqarah 2:285. Dalam surat Alfatihah disebut “shiroto alladzina an’amta ‘alaihim = berilmu dan beramal. Bukan golongan almaghdluubl = berilmu tidak mau mengamalkannya, dan bukan pula golongan adldloollin = mau mengerjakan sesuatu tanpa ilmu.  Q.S. Al-Kahfi 18: 103-104
Oleh karena itu perlu diyakini , bahwa kekafiran sangatlah merugikan  Q.S. Ali-Imron 3:90-91
Wacana atau faham yang menyebutkan bahwa bahwa : Islam dan Kristen Ortodok Syria memiliki akidah yang sama Laa ilaaha Illallah juga (Said Aqiel Siradj, MA dalam buku Menuju Dialog Teologis Kristen Islam halaman 163 – 166), padalah terang benderang dalam pengantar buku tersebut disebutkan “Bismil Abi wal Ibni war Ruhil Quddusi Al-llaahuw Wahid, Amien = Atas nama Bapak, Anak, Ruh Kudus, Tuhan yang Satu. Amin”. Oleh karena itu, pendapat yang menyatakan bahwa Islam dan Kristen serta semua agama lainnya adalah sama, hal tersebut sangat bertolah belakan dengan Q.S.Al-Maidah 5: 72-73

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلا إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنْ لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Artinya:
72. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al masih putera Maryam", Padahal Al masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
73. Sesungguhnya kafirlah orang0orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", Padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan yang Esa. jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.
2. Iman kepada hari akhir, diantaranya ada 4(empat) pertanyaan yang akan diajukan, yaitu : (1). Umur habis digunakan untuk apa? (2). Fisik yang kuat jadi loyo dipakai apa? (3). Ilmu yang dipelajari dipakai untuk apa? (4). Harta kekayaan dari mana sumbernya dan digunakan untuk apa?.
Berbeda dengan faham sekuler (yang memisahkan urusan dunia dan akhirat) dan hedonisme (kepuasan dunia sesaat) yang merebak dinegeri kita saat ini, telah ditegaskan Allah SWT dalam  Q.S.Al-Insan 76: 1-22 dan Q.S.Al-Jatsiyah 45:23-24
3. Iman kepada Malaikat, antara lain meyakini Malaikan Roqib dan ‘Atid (pencatat amal baik dan amal buruk  Q.S.Qof 50:16-18
Iman kepada Malaikat Munkar dan Nakir yang akan bertanya didalam kubur tentang “Siapa Tuhanmu, Siapa Nabimu, Apa Kitabmu, Mana Kiblatmu, dan Malaikat yang melapor kepada Allah SWT tentang kebaikan dan keburukan serta “balasan dunia” setiap ba’da subuh  Q.S.Al-Isro 17:78
4. Iman kepada kitab-kitab terutama Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, apabila dijauhi Q.S.Alfurqon 25:30 “tidak bisa membacanya, tidak mengerti artinya, tidak mengamalkan hukumnya” akan dicoba ujian berupa kesulitan hidup didunia dan kegelatan (buta) diakhirat  Q.S.Thoha 20:124-127
5. Iman kepada Nabi-nabi terutama Nabi terkahir Muhammad SAW Q.S.Al-Ahzab 33:40 sebagai Uswah = suri tauladan percontohan, yang sunnahnya harus kita ikuti  Q.S. Al-Ahzab 33:21
6. Mengeluarkan harta yang dicintainya karena ukuran “Albirru = kebajikan” shodaqoh dengan harta yang kita cintai  Q.S. Ali-Imran 3:92 bukan harta yang tidak kita cintai  Q.S.An-Nahlu 16:62, kepada :
6.1. Kerabat dalam arti keluarga, kerabat dekat, tetanggan serta teman sejawat
6.2. Anak-anak yatim “fisik” ditinggal ayah, yatim piatu = ditinggal ayah dan ibu, yatim “non fisik’ karena tidak berilmu dan beradad (Iman Syafe’i). Rasulullah SAW bersabda bahwa “Jiwa akan tenang (obat stres) dan setiap doa dikabulkan Allah SWT bila menyantuni anak yatim dan memberi makan orang miskin’. “Sebaik-baik rumah adalah rumah yang didalamnya ada anak yatim yang dimuliakan, dan seburuk-buruk rumah adalah rumah yang didalamnya ada anak yatim yang dihinakan”. “Kedudukan orang yang mau menyantuni anak yatim diakhirat nanti akan sangat dekat dengan Rasulullah SAW sedekat telunjuk dan jari tengah”. “Sesungguhnya setiap pintu ada kunci pembukanya , dan kunci pembuka surga adalah menyantuni anak yatim serta orang miskin”. Termasuk membuat lembaka pendidikan Islam yang murah dan berkualitas kalau perlu gratis dari jenjang PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), TKA/TPA, SD sampai Perguruan Tinggi, dan harus mengharamkan anak muslim masuk pendidikan Non Muslim.
6.3. Musafir yang memerlukan pertolongan, yang kehabisan biaya diperjalanan.
6.4. Orang-orang miskin
6.5. Orang yang meminta-minta
6.6. Memerdekakan hamba sahaya, pada konteks kekinian seperti membebaskan dari perbudakan ekonomi, politik, kebodohan, keterbelakangan dll.
7. Mendirikan sholat. Ukuran islam atau bukan, salah satu diantaranya adalah sholat, bila meninggalkan sholat lima waktu dengan sengaja tanpa udzur syara dihukumkan sebagai orang kafir. Do’a Nabi Ibrahim AS agar diri dan keturunannya setia mengerjakan sholat  Q.S. Ibrohim 14:40-41 harus menjadi wirid bacaan rutin keluarga kita
Waspada !! Akan datang generasi buruk yang meninggalkan sholat Q.S. Al-Baqarah 2:256
Harus dipahami, tidak boleh memaksa pemeluk agama lain untuk memeluk agama Islam, namun umat Islam harus memaksa diri, keluarga dan anak-anaknya untuk melaksanakan ketentuan agama Islam seperti menyuruh/mengajarkan anak sholat pada usia 7 tahun dan “memukulnya” bila usia 10 tahun meninggalkan sholah.
8. Menunaikan zakat, ternyata pengeluaran pada point 6 diatas bukanlah zakat akan tetapi shodaqoh dan infaq, karena bila orang tidak berzakat padahal mampu, dihukumkan sebagai orang musyrik yang menduakan Allah SWT dengan harta kekayaan  Q.S.Fushilat 41: 6-7
9. Menunaikan janjinya terhadap sesama manusia, janji dalam bentuk sumpah jabatan dan juga janji suami istri saat ijab qobul pernikahan, janji kepada Allah SWT dalam sholat “Iyyaka na’budu waiyyaaka nasta’iinu” dan “inna sholati wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahi Robbil’aalamiin”
Disertakan pula :
.
Q.S. Al-Kaafirun ayat 1-6.
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ
لا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
وَلا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ )
وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
Artinya:
1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."


Demikian disampaikan kembali ulasan tausiyah yang saya hadiri pagi tadi, untuk dalil-dalil Al-Qur’an yang lainnya agar dilihat kembali dalam Tafsir Al-Qur’an, semoga bisa diambil manfaatnya. Wallahua’lamu bishawababi.

وَ عَلَيْكُمْ لسَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ



Source :Artikel Tausiyah Majlis Ta’lim Al-Ghifari IPB

Note : Untukmu agamamu dan untukkulah agamaku !!

Januari 05, 2012

"HYPNOPARENTING"........??



Di saat ini banyak orang tua yang mulai putus asa dengan berbagai problem yang dihadapi dalam mengasuh anak-anak mereka., yang menurut penelitian dari psikolog anak, disimpulkan bahwa lebih dari 90% permasalahan anak disebabkan oleh kesalahan atau ketidaktahuan orangtua akan cara komunikasi dan penyampaian nilai yang baik terhadap sang anak. Bagi kebanyakan orangtua, sadar maupun tidak sadar, seringkali memperlakukan anak sebagai "robot" yang bisa diperintah dan harus menjalankan setiap perintah yang diberikan kepadanya. Mereka melupakan bahwa seorang anak juga merupakan suatu individu dalam bentuk lebih kecil yang memiliki, perasaan, keinginan, dan tindakan. Seorang anak membutuhkan perhatian dan kesabaran orang tua dalam menghadapinya. Problem kebanyakan yang dialami para orang tua antaranya anak-anak seperti malas belajar, bosan sekolah, prestasi menurun, pola makan yang tidak beraturan, kebiasaan anak balita suka menggigit jari, mengompol dan masalah-masalah lain tentang kebiasaan-kebiasaan yang tidak dikehendaki para orang tua tetapi menjangkiti anak.

Beberapa waktu terakhir ini banyak dibicarakan istilah “hypnoparenting “ berikut banyaknya workshop “hypnoparenting” yang diadakan dimana-mana. “Hypnoparenting” yang mulai ramai dibicarakan seakan menjadi jawaban untuk para orangtua. Untuk saya pribadipun istilah “hypnoparenting” hanya didapat dari cerita-cerita teman dan tayangan dari media elektronik, untuk menjawab rasa penasaran dan keingintahuan, barulah saya mencari bahan bacaan dan artikel-artikel terkait “hypnoparenting”. Sebenarnya apa sih “hypnoparenting” itu?

Ditengah beratnya tantangan zaman, “hypnoparenting” seolah hadir menjadi alternatif metoda pengasuhan anak untuk menjembatani masalah komunikasi antara orangtua dan anak yang kerap kali terjadi. “Hypnoparenting” berasal dari kata hypnosis dan parenting. Hypnosis berarti upaya mengoptimalkan pemberdayaan energi jiwa bawah sadar (dalam hal ini untuk berkomunikasi) dengan mengistirahatkan energi jiwa sadar pada anak (komunikasi mental) maupun pada pembinanya (komunikasi astral). Parenting berarti segala sesuatu yang berurusan dengan tugas-tugas orangtua dalam mendidik, membina, dan membesarkan anak. Pembinaan anak ini terdiri dari tiga bidang, yakni fisik, mental, dan spiritual sejak merencakan kehamilan sampai masa remaja oleh orang-orang di sekitarnya (orang tua, wali, guru, dsb).

Metoda hypnoparenting atau ilmu hypnosis ini dapat me-reframing anak yang memiliki masalah menjadi anak yang mudah diarahkan. Dengan demikian, hypnoparenting dapat diartikan sebagai pembinaan anak dengan memperhatikan pengaruh hypnosis untuk selalu menanamkan rekaman/sugesti positif pada jiwa bawah sadar anak. Pikiran anak-anak yang cenderung belum mampu berpikir secara logis, cenderung memberikan respon terhadap stimulus yang diterima, tanpa pertimbangan yang terlalu jauh. Kata-kata, tindakan dan sikap orang tua 95% dan masuk dengan mudahnya ke pikiran bawah sadar anak-anak seolah-olah tanpa disaring

Menurut para ahli parenting, dengan mempelajari da berlatih “hypnoparenting” orangtua akan memancarkan aura yang positif atau aura yang sehat dan pancaran ini diterima dan dirasakan oleh anak dan akan berdampak pada kesehatan anaknya. Karena kondisi stress yang dialami pada orangtua akan memberikan pancaran aura yang negatif (tidak sehat) kepada anak-anaknya dan lama-kelamaan dapat mengakibatkan gangguan penurunan daya tahan tubuh sehingga berpengaruh pada kesehatan fisik ataupun mentalnya.

Menurut Dr Tb. Erwin Kusuma psikiater anak dengan pendalaman Medical hypnotherapist manusia ibarat sebuah komputer yang hidup ciptaan Tuhan, spirit/bathin berperan sebagai programmer, jiwa bawah sadar sebagai disket dan fisik adalah hasil print out dari rekaman bawah sadarnya. “Hypnoparenting” ini dapat diterapkan kepada anak sehat, cacat, sakit, maupun pada anak dengan kebutuhan khusus atau anak dengan keistimewaan, dengan :

Hal penting yang perlu diperhatikan dalam “hypnoparenting” :


1. Who am I as a parent:
a. Perfeksionis, menetapkan standar yang tinggi, banyak mengkritik
b. Easy going, serba boleh, tidak mau ambil pusing
c. Ambivalent, tidak konsisten, moody
d. Overprotective, terlalu cemas, melindungi
e. Mature, stabil, komunikatif, adaptif

2. Knowing about your children:
a. Mengetahui potensi dan kemampuan anak
b. Mengetahui minat, kesukaan, kebiasaan, harapan, keinginan, cita-cita, tujuan hidup tanpa harus membedakan (comparing) dan memberi stempel (labeling)

3. Manage your mind, body, and soul in a balance
a. Beri kesempatan diri untuk rileks, sehat, dan tetap produktif
b. Cukup aktif, cukup istirahat, cukup dapat mengembangkan minat pribadi maupun minat sosial serta memiliki nilai spiritual

4. Kenali tumbuh kembang anak, masa transisi dalam perkembangan serta mampu lakukan deteksi dini melalui berbagai media seperti buku, majalah, tabloid, seminar, dll, karena tidak ada sekolah menjadi orang tua.

5. Lakukan relaksasi
a. Alamiah sehari-hari: olahraga, musik, tari, shopping, perawatan diri, rekreasi bersama
b. Relaksasi terprogram: relaksasi otot, napas, pikiran yang dikemas dalam berbagai program

6. Program Positif
a. Bersikap positif dalam menyikapi masalah
b. Orientasi pada solusi
c. Mau belajar dari pengalaman
d. Optimistik
e. Pengertian dan toleran

Langkah–langkah dalam “hypnoparenting” :


* Orang tua/pembina dalam keadaan rileks atau tenang.
* Cari saat yang tepat untuk melakukan induksi/afirmasi: saat anak sedang rileks dan terfokus, saat lelah, sakit, saat menyusui, saat hujan turun, saat bercerita, saat anak butuh bergantung, saat tidur yang dalam

* Gunakan alat bantu induksi misalnya suara detak jam, musik, getaran suara yang hangat dan indah dari orang tua

* Lakukan body contact secara berulang dan monoton: usap–usap kepala, dahi atau punggung.

* Tanamkan kalimat sugesti – afirmasi positif misalnya: anak manis mimpi yang indah dan besok pagi bangun segar, semangat untuk berangkat sekolah

* Kembangkan kata-kata dan tindakan yang positif untuk membentuk jangkar emosi

* Lakukan pengulangan secara konsisten

Menurut Rachel Copelan Ph.D, proses hypnosis akan terjadi bila dalam komunikasi terdapat unsur-unsur/komponen dan atau gabungan unsur-unsur sebagai berikut:

  • Motivation (keinginan kuat akan sesuatu)
  • Relaxation (santai, rileks)
  • Concentration (konsentrasi, fokus terhadap sesuatu)
  • Imagination (imaginasi terhadap sesuatu)
  • Autosuggestion (perintah)
  • Peak Emotion (emosi tinggi)
  • Repetition (pengulangan)

Menurut Health Information Newsletter (Uwokoka Chronicle), hampir 90 persen dari tindakan diatur oleh pikiran sadar. Ini adalah tugas para orangtua untuk memastikan bahwa hanya pemikiran yang baik dan positif masuk ke otak anak-anak. Ada beberapa cara bagaimana orang tuanmenerapkan hypnoparentingdalam kehidupan sehari-hari.

Ada 4 cara yang dapat orang tua gunakan untuk menanamkan pikiran positif kepada anak-anaknya :

Repetition /Pengulangan
Apa pun dilakukan secara konsisten dalam pengulangan pasti akan
membawa masuk kedalam pikiran bawah sadar Anda anak-anak. Mengulangi kata-kata seperti "Anda tidak bisa" atau "Anda bodoh" pada akhirnya akan membuat anak percaya bahwa dia tidak bias ataupun dia bodoh.

Family Habit/ Kebiasaan Keluarga
Kebiasaan keluarga juga memainkan peran besar dalam menanamkan pikiran positif kepada anak-anak. Mereka biasanya sangat
cermat mengamati orang tua mereka dan mengambil isyarat dari bagaimana sebagai orangtua bereaksi terhadap hal-hal tertentu, dan dengan mudah tertanam dalam pikiran bawah sadar anak-anak

Suggestion by respected individual/Orang yang dihormati(disegani)

Kadang-kadang anak-anak akan mendengarkan seseorang yang mungkin dianggap sebagai individu yang dihormati/disegani. Ingat bahwa dihormati dalam hal ini adalah dari sudut pandang anak-anak. Anda.

Big Event/Acara besar
Event besar
atau peristiwa yang besar bahkan pada berita akan diingat untuk waktu yang lama. Gunakan itu untuk menanamkan pikiran positif ke dalam pikiran anak-anak. Orangtua dapat memilih acara baik atau buruk dan menyarankan yang sesuai dengan usia anak-anak

.
Ingat
lah bahwa dari pikiran bawah sadar bertanggung jawab untuk membentuk kebiasaan anak-anak, emosi, kepribadian, kreativitas, persepsi dan percaya diri.

Dengan uraian yang saya sarikan kembali dari beberapa bahan bacaan baik buku dan artikel mengenai “hypnoparenting “ di atas, semoga bisa diambil manfaatnya dan diharapkan orangtua semakin menyadari betapa kuatnya pikiran bawah sadar seseorang terutama anak-anak, dan mulailah dengan berpikir yang positif, bertutur kata yang baik serta memberikan contoh tindakan yang baik dalam kehidupan sehari-hari terhadap anak-anak karena anak-anak lebih mudah merekam segala sesuatu ke pikiran bawah sadarnya.
Dan semoga dengan melakukan “hypnoparenting” diharapkan komunikasi yang terjalin antara orangtua dan anak meningkatkan kualitasnya dan mendapatkan anak yang sehat secara fisik, cerdas dan kreatif (lahir dan batin). Aamiin


Source :

- Implementing Hypnoparenting to shape your children behavior ( http: // www.uwoka.com)

- Hypnoparenting, Metode Hipnotis untuk Mendidik Anak ( http :// www.indospiritual.com)

- Rachel Copelan Ph,D, dalam bukunya How to Hypnotize Yourself and Others

- Majalah Paras ,dalam artikel Agenda paras hal.116-117, edisi No.99/tahun IX/Januari 2012


Note : Anak-anak bukanlah robot yang hanya bisa diperintah dan harus menjalankan yang diperintahnya.


Januari 04, 2012

Note for My Lovely Sons !


Anak-anakku...

Kehidupan kini sudah semakin mengkhawatirkan, segala tipu daya sering melenakan impian masa depan kalian

Sebagai orangtua pasti mengkhawatirkan anak-anaknya di zaman ini, kekhawatiran akan keburukan akhlak dan moral serta perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi yang pada saat ini segala sesuatu menjadi mungkin bisa dilakukan karena bantuan teknologi

Tidak....tidak samasekali !! kami tidak membatasi pergaulan dan pertumbuhan kemajuan teknologi untuk kalian, tapi hanya berharap membimbing kalian agar tetap lurus dan teguh pada kekuatan imanmu, sangat sulitkah ...?

Anak-anakku, sesungguhnya kalian terlahir telah diberikan pilihan jalan hidupmu masing-masing, ada banyak cara menjalani kehidupan ini, kalian bisa melihat kehidupan lain diluar keluarga kalian juga orang-orang disekitar kalian, samakah mereka semua ? Tidak, kalian tentunya melihat mereka berbeda dalam segala hal dengan diri kalian, cara orang tua mereka mengajarkan anak2nya, cara tutur kata mereka, cara mereka berpakaian, cara mereka bergaul dan banyak cara lainnya.....terlihat berbeda-beda kan?

Tapi ada satu persamaan, yaitu keinginan orangtua memiliki kebaikan dunia dan akhirat pada anak-anaknya, sangat sulitkah....?

Anak-anakku, menjadi anak yang baik tidaklah sulit begitupun sebaliknya menjadi anak yang tidak baikpun tidaklah sulit, itu adalah pilihan yang datangnya dari hati kalian, karena untuk memilih menjadi keduanya tidaklah sulit sebagaimana dibayangkan banyak anak-anak atau juga teman-teman kalian. Ketahuilah anak-anakku, menjadi anak yang baik dan tidak baikpun itu sama-sama memerlukan sejumlah upaya dan kemauan yang keras. Sama-sama mengeluarkan energi untuk membentuk diri ingin menjalani pilihan hidup yang mana. Namun, mengapa harus memilih menjadi anak yang tidak baik ? Mengapa tidak memilih menjadi anak yang baik ? Itulah pertanyaan yang ada di benak kami para orang tua.

Anak-anakku, milikilah mimpi dan wujudkan segala keinginan kalian melalui usaha keras, fokus dan disertai doa, kami hanya bisa membimbing kalian mewujudkan impian itu, karena tak selamanya kami bisa terus menjaga dan membimbing kalian

Anak-anakku, janganlah berprasangka tidak baik pada kemarahan, teguran, nasihat, kekecewaan, kecemasan, rasa curiga, keingintahuan dari kami, hingga kalian jadikan hal itu sebagai beban dengan berkata :”aahh...banyak aturan, ini gak boleh, itu gak boleh !!” .

Ketahuilah anak-anakku, rasa tidak suka kalian pada hal tersebut tidak sebanding dengan curahan kasih sayang kami dalam memenuhi segala kebutuhan hidup kalian dengan segala upaya dan keterbatasan yang kami miliki.

Ketahuilah anak-anakku, semua yang dilakukan semata-mata untuk menjadikan kalian mampu merengkuh masa depan kalian dengan disertai senyuman, kekhusyukan iman dan ibadah pada Allah SWT sebagai bekal masa depan kalian.

Anak-anakku, kami hanya berharap kalian belajar dari kesalahan dan kekhilafan kami, jangan karena kalian tahu masalalu kami dijadikan sebagai pembanding dalam kehidupan kalian lalu dibalas melalui amarahmu dengan perkataan: “dulu ibu/bapak juga seperti itu, seperti ini,.... kenapa sekarang tidak boleh ?!!!, tapi jadikanlah hal itu sebagai motivasi dalam hidup kalian agar pribadi kalian lebih sempurna dari kami.

Ketahuilah anak-anakku, sesungguhnya kami bukanlah orang tua yang sempurna ataupun yang shaleh/shalehah, sekalipun demikian kami ingin agar kalian menjadi anak-anak yang shaleh/shalehah dan lebih baik dari kami, sangat sulitkah....? Ketahuilah kalian pun bukanlah anak-anak yang sempurna, tapi dimata kami ingin kalian itu lebih sempurna dari kami, kesempurnaan lahir dan batin yang kami harapkan, karena kesempurnaan yang sesungguhnya hanyalah milik Allah SWT.

Ketahuilah anak-anak tidaklah sulit menjadi anak yang baik jika kalian mau berusaha mewujudkan apa yang diharapkan kami, yaitu :

1) Selalu tanamkan dalam hati keberadaan Tuhanmu, ALLAH (Subhanahu Wa Ta'alaa)

2) Jalani perintah sunnah dari Nabimu, MUHAMMAD (SallAllâhu 'Alaihi Wa Salam)

3) Sayangi dan hormati kedua orang tuamu

4) Kejarlah ilmu yang bermanfaat setinggi yang kalian mampu

5) Bersilaturahim dengan cara yang baik dan mendatangkan manfaat bagi diri

6) Terus belajar lebih peka pada kehidupan sekeliling kalian

7) Terus belajar saling mengingatkan akan kebaikan

8) Jujur dan amanah dalam melakukan segala sesuatu yang dipercayakan pada kalian

9) Milikilah pergaulan/teman/komunitas yang selalu mengingatkan kalian dalam kebaikan

Anak-anakku, tidaklah banyak yang kami inginkan dari kalian, kami tahu bahwa semua dari diri manusia ini lemah dan memiliki keterbatasan begitu juga dengan diri kalian, akan tetapi jika kalian terus berupaya melakukan beberapa hal diatas, Insha Allah tidaklah sulit untuk menjadi anak yang baik yang senantiasa terpelihara setiap langkah kalian, menjadi anak-anak alimah shaleh, penuh barokah dan manfaat dunia wal akhirah sebagaimana yang kami harapkan.. Aamiin


#DOA

Inilah kisah doa yang bermanfaat dan disampaikan oleh Quraisy Shihab :

Quraisy Shihab mempunyai 8 orang saudara kandung yg seluruhnya berhasil dlm bidangnya masing2. Suatu ketika ada yg bertanya kpd ibu beliau, apa rahasia dibalik keberhasilannya.

Jawabannya adalah sebuah doa yang tak pernah luput dipanjatkan oleh ibunya, yg berbunyi :

(1) Allaahummaj 'al auladana (auladii--tunggal) qulluhum solihan wa ta'tan =
"Ya اَللّهُ jadikanlah anak2ku orang yg sholeh dan taat beribadah.
(2) Wa ummuhum thowiilan = panjangkanlah umurnya.

(3) War zukhum wasian = luaskan/lapangkan rezekinya.

(4) Wa ukuluhum zakian = cerdaskan akalnya.

(5) Wa qulluhum nuran = dan terangilah kalbunya.

(6) Wa ulumuhum kasiiron nafi'an = karuniakan/berikanlah ilmu yg banyak dan bermanfaat.

(7) Wa 'asaduhum sihatan wa 'afiatan = sehatkanlah jasmaninya.

(8) Birahmatika Yaa Arhamar Roohimin = dengan rahmatMU yg pengasih lagi penyayang.

Aamiin YRA

آَمِيّـٍـِـنْ .. آَمِيّـٍـِـنْ.. آَمِيّـٍـِـنْ يَآرَبْ آلٌعَآلَمِِيِنْ

Source : - by Me

- Du’a by Quraisy Shihab

Note : "Ya اَللّهُ , ampunilah kami bila tiada kesempurnaan dalam menjaga amanah-MU