Oktober 27, 2008

'PENGOBATAN ALTERNATIF"



Kota Sukabumi, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak +115 km sebelah selatan Jakarta dan + 50 km dari Kota Bogor, bukan saja terkenal akan wisata alam, wisata pantai/bahari, wisata arung jeram dan wisata lainnya melainkan terkenal pula akan “Pengobatan Alternatif”nya.

Dengan latar belakang sakitku selama ini dan sudah berupaya melakukan berbagai jenis pengobatan, maka setiap kali mendapat informasi mengenai pengobatan langsung kuupayakan untuk mencobanya selagi ada kesempatan, itu semua kulakukan karena keinginan untuk sembuh yang begitu besar. Akhirnya, berbekal informasi yang diberikan oleh salah satu kerabat yang selalu menanyakan kapan disempatkan untuk ber’ikhtiar” kesana(Sukabumi), pagi tadi tepatnya pukul 10.00 WIB aku berangkat menuju kota Sukabumi, sepanjang perjalanan menuju ketempat tujuan terlihat begitu banyak pengobatan alternatif terutama yang sangat terkenal dari kota tersebut adalah pengobatan untuk patah tulang “Cimande” dan yang paling terkenal adalah legenda pengobatan “Mak Erot” (pasti pembaca lebih paham dariku!), aku sendiri tidak tahu mana yang benar-benar asli, karena semua papan nama bertuliskan kalimat yang sama.

Jalanan menuju “Pengobatan Alternatif” begitu padat sementara lokasi yang aku cari saja belum ditemukan, padahal menurut informasi pengobatan dimulai dari pukul 14.00 hingga 24.00 WIB dan jika hingga pukul 24.00 WIB masih banyak pasien yang belum ditangani, maka akan dilanjutkan esok harinya. O.ya sesampainya aku disana ternyata membuatku sedikit kecewa, karena “Pengobatan Alternatif” yang aku tuju hanya praktek pada hari Selasa dan Sabtu saja, sementara aku baru mendaftar hari ini, dan menurut petugasnya aku harus menunggu jadwal yang akan diinformasikan kemudian, hal tersebut dikarenakan banyaknya pasien yang berkunjung, mulai dari kota Sukabumi, dari luar kota Sukabumi bahkan dari luar negeri (Brunei dan Malaysia), jadi entah kapan aku mendapatkan giliran untuk ditangani, namun paling tidak aku sudah berupaya untuk mengetahui tempatnya.

Sebagai informasi bagi para pembaca yang juga mempunyai niatan untuk mencoba “Pengobatan Alternatif” untuk sementara aku hanya mencantumkan alamat yang baru saja aku kunjungi pagi tadi, dikarenakan aku sendiri baru sampai taraf mendaftar dan belum tahu kapan mendapatkan jadwal pengobatannya, jadi aku sendiri belum tahu metoda pengobatannya , namun dari beberapa informasi termasuk kerabatkku dan juga testimoni-testimoni yang lain, pengobatan alternatif tersebut dibawah ini, sudah menyembuhkan banyak pasien, baik karena sakit "betulan" ataupun sakit "jadi-jadian", tunggu ceritanya kembali setelah aku mendapat giliran untuk diobati, sementara ini dia alamatnya saja dulu:

Pengobatan Alternatif “H.JUNAEDI”

(Pengobatan Supranatural)

Jl. Ciawul (R.A.Kosasih)

Sebelah SMAN 3

Kota Sukabumi


Jadwal Praktek :

Selasa dan Jum'at

Mulai Pukul : 14.00 - 24.00 WIB


Alamat tersebut sangat mudah ditemukan, karena jika sudah sampai kota Sukabumi, tinggal mengambil jalur yang akan menuju Cianjur – Bandung, atau jika bingung tanyakan pada penduduk setempat, hampir semua mengetahuinya, karena kunci dari alamat yang dicari adalah SMAN 3, salah satu sekolah menengah yang cukup favorit di Kota Sukabumi, jadi sangat mudah dicapai.


Ya, kini “Pengobatan alternatif” bukan barang langka, sebab, kita tidak hanya bisa menjumpai metode pengobatan ini di desa-desa terpencil. Sekarang, pengobatan alternatif banyak ditemukan di berbagai kota besar dan juga di kota-kota kecil lainnya di Indonesia.

“Pengobatan alternatif” bermunculan pada saat masyarakat mulai memberikan perhatian yang lebih terhadap alternatif pengobatan yang biasanya hanya mengandalkan pengobatan medis dengan cara pengobatan modern. Namun, logika berfikir masyarakat yang berbeda-beda, tentunya menimbulkan alasan yang berbeda pula dalam mengambil keputusan untuk menjalani “Pengobatan Alternatif”, alasan-alasan tersebut antara lain yang paling utama adalah karena mahalnya biaya pengobatan secara medis, ada yang memilih pengobatan alternatif karena ada kesan tersendiri, seperti tidak dipungut biaya besar, bahkan ada yang hanya membayar alakadarnya kepada sang pengobat. Pemikiran seperti itu sebagian besar ada pada mereka yang ekonominya sedikit macet (termasuk aku didalamnya) tetapi juga tidak dipungkiri, bahkan mereka yang berkantong tebal pun ada yang meyakini bahwa pengobatan alternatif lebih menjanjikan kesembuhan terhadap dirinya. Waallahualam bii sawab!

Karena akupun belum mulai alternatif pengobatan yang lain, kembali lagi kesembuhanku berharap akan Ridho Alloh, karena itu Obat dari Segala Obat, tentunya dengan diikuti oleh keikhlasan aku menerimanya juga aku percaya akan kekuatan doa, tentunya aku sendiri tidak akan pernah tahu lewat tangan siapa Alloh berikan kesembuhanku itu.

Semoga informasi mengenai pengobatan yang aku kunjungi hari ini bisa bermanfaat bagi semua.

Wassalam.




Source : by Me

Note : berikhtiar dan bersabarlah dalam sehat dan sakit

Oktober 25, 2008

WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA BOGOR : Jabatan adalah Amanah


Sabtu, ya hari ini 3hari aku tidak keluar untuk beraktivitas karena sejak rabu kemarin, aku kembali sakit, jika kupaksakan untuk beraktivitas pasti akan merepotkan teman seperjalananku, karena jika sedang kambuh sakitku, tubuh ini seakan melayang akan roboh jika buat berdiri or berjalan. So, 3 hari kemarin benar-benar beristirahat dan berbaringan.

Ketika pagi tadi saat aku duduk terpaku di teras depan, hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi, tapi mengapa disekitar tempatku tinggal masih begitu sepi, lalu baru aku tersadar bahwa pagi ini dimulainya pemilihan Calon Walikota dan Wakil Walikota Bogor untuk periode kedepan, ya sejak pagi tadi untuk kegiatan tersebut sudah diumumkan lewat pengeras suara dari mushola dekat tempatku tinggal, juga petugas keamanan yang mengingatkan pada setiap warga setempat untuk tidak lupa memberikan hak pilihnya.

Sayang, itu tidak berlaku bagiku, mungkin sejak tahun 1994 aku sebagai warga negara tidak memberikan hak pilihnya setiap kali ada kesempatan, baik itu pemilihan Presiden, gubernur, walikota dan lainnya, itu dikarenakan statusku sebagai “kontraktor” alias berpindah tempat tinggal karena saat ini aku baru mampu mengontrak rumah, Insya Allah, Allah tunjukkan jalan rizki buatku mempunyai tempat tinggal sendiri (amiin), hal tersebut sempat menimbulkan rasa bersalah pada diriku sebagai warga negara yang mempunyai tanggung jawab untuk mempergunakan hak pilihnya, hal ini pun terjadi pada pemilihan walikota dan wakilnya di Kotaku tinggal (Bogor)hari ini, lagi2 aku tidak mempergunakan hak pilihnya

Namun, lambat laun rasa bersalah itu membias sendiri seiring dengan waktu yang berjalan. Fenomena di kalangan birokrat dalam memperebutkan tampuk pimpinan yang tertinggi (Presiden, gubernur, mentri, bupati. Lurah, camat, caleg, dll) kadang sudah tidak lagi memakai akal sehat, cara apapun digasaknya, baik lewat partai maupun lewat jalur independen, pasti selalu menimbulkan reaksi, baik itu negatif maupun positif. Namun terlepas apapun reaksi yang timbul, bagiku yang tidak pernah tertarik pada politik di negri ini tidak ambil pusing dibuatnya, meskipun setiap hari ada saja berita mengenai hal tersebut.

Sangat ironis jika melihat fenomena diatas, sadarkah mereka (para calon pemimpin) bahwa berebut pimpinan = berebut amanah amanah, Jika mereka sadar tentunya mereka tahu akan konsekuensi menjadi seorang pemimpin, khususnya pemimpin dalam perspektif agama Islam
Dalam perspektif agama Islam, amanah memiliki makna dan kandungan yang luas, di mana seluruh makna dan kandungan tersebut bermuara pada satu pengertian bahwa setiap orang merasakan bahwa Allah SWT senantiasa menyertainya dalam setiap urusan yang diberikan kepadanya, dan setiap orang memahami dengan penuh keyakinan bahwa kelak ia akan dimintakan pertanggung jawaban atas urusan tersebut.

Dalam bahasa Arab, kata amanah dapat diartikan sebagai titipan, kewajiban, ketenangan, kepercayaan, kejujuran dan kesetiaan. Dari pengertian bahasa dan dari pemahaman tematik al-Qur’an dan hadits, amanah dapat difahami sebagai sikap mental yang di dalamnya terkandung unsur kepatuhan kepada hukum, tanggung jawab kepada tugas, kesetiaan kepada komitmen, keteguhan dalam memegang janji.

Subhanallah, Maha Suci Allah ! yang telah mengatur segala hal yang dikerjakan oleh umatnya yang semuanya itu tertuang dalam Al-qur’an dan hadis2nya baik itu cara mengatur negara, keluarga, cara berperang (berpolitik) dll, dan betapa kita sebagai umatnya tinggal mengikutinya. Namun sayangnya, banyak dari pimpinan kita yang bila telah terpilih lupa akan hal tersebut (AMANAH)

Karenanya, tulisanku disini untuk mengingatkan kembali pengertian amanah, khususnya menyangkut para pimpinan kita dalam perspektif Islam.

Dalam Islam, amanah ada pada setiap orang. Setiap orang memiliki amanah sesuai dengan apa yang dibebani kepadanya. Rasulullah SAW bersabda :“Masing-masing kalian adalah pemimpin, dan masing-masing kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya, seorang imam adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya, seorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarganya, dan dia akan ditanya tentang kepemimpinannya, seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya, dan seorang pembantu adalah pemimpin dalam memelihara harta tuannya dan ia akan ditanya pula tentang kepemimpinannya”. (HR Imam Bukhari).

Bagi seorang muslim, amanah adalah sebuah kewajiban yang harus ditunaikan dengan sebaik-baiknya. Rasulullah mengajarkan seorang muslim untuk saling mewasiati dan memohon bantuan kepada Allah SWT dalam menjaganya, bahkan ketika seseorang hendak bepergian sekalipun setiap saudaranya seharusnya mendoakannya : “Aku memohon kepada Allah SWT agar Ia terus menjaga agama engkau, amanah dan akhir amalan engkau”. (HR Imam Tirmidzi).

Yang menanggung amanah

Dalam Al-qur’an telah diatur dasar-dasar pemerintahan sebagaimana firmanNYA :
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu(seorang muslim) untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah member pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS An Nisa : 58).

Untuk menentukan siapa orang yang berhak dan sanggup menerima suatu amanah, kita diberikan perdoman oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Orang tersebut haruslah kompeten. Rasulullah SAW bersabda :“Bila amanah disia-siakan, maka tunggulah kehancurannya”. Sahabat bertanya, “ Bagaimana bentuk penyia-nyiaannya?”. Beliau bersabda, “Bila persoalan diserahkan kepada orang yang tidak berkompeten, maka tunggulah kehancurannya” ”. (HR Bukhari dan Muslim).

Kompetensi ini hendaknya bersifat menyeluruh. Kompetensi ini bukan sekedar keahlian dibidang yang akan dibebani kepadanya, tapi juga mencakup kedekatannya dengan Allah dan baiknya sifat yang dimilikinya. Kompetensi inilah yang dipunyai oleh Nabi Yusuf AS, seorang Nabi yang sangat dekat kepada Allah, bersifat amanah, dan memiliki keahlian di bidangnya. Hal ini diabadikan dalam Al Quran :“Berikanlah aku jabatan dalam memelihara hasil bumi, sesungguhnya aku ini adalah orang yang amanah dan berilmu”. (QS Yusuf : 55).

Kompetensi menyeluruh inilah yang harus dikedepankan. Kita tidak boleh memilih pemimpin karena pertimbangan hawa nafsu dan kekerabatan (nepotisme). Jika hawa nafsu dan kekerabatan yang dikedepankan, maka kita telah melakukan sebuah pengkhianatan yang besar. Khianat kepada Allah, Rasul dan orang-orang beriman. Rasulullah SAW menegaskan :“Barang siapa mengangkat seseorang berdasarakan kesukuan atau fanatisme, sementara di sampingnya ada orang lain yang lebih disukai Allah dari padanya, maka ia telah mengkhianati Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman”, (HR Imam Al-Hakim)

Menunaikan amanah

Indopos, Minggu, 23 Mar 2008 (Kurniawan Muhammad) : Dalam sebuah riwayat diceritakan, suatu ketika Imam Al Ghazali bercengkerama dengan murid-muridnya. Seperti biasa, di saat santai itu, dia kerap melontarkan pertanyaan, sambil menguji murid-muridnya.

“Apa yang paling berat di dunia ini?” tanya Al Ghazali.
Murid pertama: “Baja“.
Murid kedua: “Besi”
Murid ketiga: “Gajah”
Murid keempat: “Gunung”
Jawaban-jawaban ini membuat Al Ghazali tersenyum. “Semua jawaban itu benar, tapi kurang tepat.”
Kata Al Ghazali, yang paling berat di dunia ini adalah memegang AMANAH.

Dari ilustrasi diatas dapat disimpulkan bahwa betapa beratnya tanggung jawab yang akan dipikul bagi seseorang yang diberikan amanah, tidak serta merta membuat orang tersebut boleh lari dari kewajiban menunaikan amanah. Jika amanah dipercayakan kepadanya karena kompetensinya, maka ia wajib menunaikannya sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang diserahi kekuasaan urusan manusia lalu menghindar (mengelak) melayani kaum lemah dan orang-orang yang membutuhkannya, maka Allah tidak akan mengindahkannya pada hari kiamat.”(HR. Ahmad).

Orang yang diberikan amanah akan mendapatkan kebaikan yang banyak jika menunaikan amanah dengan baik, pun akan mendapatkan keburukan yang banyak jika amanah di khianati. Seorang mukmin menyadari hal ini, karenanya ia akan menunaikan amanah dengan sebaik-baiknya. Karenanya Allah berfirman :“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS Al Anfal : 27).

Pentingnya menunaikan amanah dalam Islam, hingga dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal, sahabat Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah tidak pernah berkhutbah untuk para sahabat kecuali beliau bersabda :“Tidak ada keimanan bagi orang yang tidak memiliki amanah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak pandai memeliharanya”.

Dengan menulis kembali ulasan diatas, tidak adalagi alasan bagiku untuk merasa bersalah karena seringkali tidak menggunakan hak pilihku dalam memilih calon Pemimpin apapunn, justru akan lebih merasa bersalah jika aku menggunanakan hak pilihku dan ternyata salah, karena pemimpin terpilih tidak dapat dengan benar menunaikan AMANAHNYA.

Semoga tulisan yang disarikan kembali dari berbagai bacaan on-off line ini dapat berguna bagi semua pihak, khususnya bagi yang senang memperebutkan tampuk pimpinan di negri ini.

Wassalam

Oktober 22, 2008

Memaknai Arti Kesabaran

Bismillah, Assalamu’alaikum to All

Bagaimana usahamu hari ini ? (usaha disini diasumsikan pada berbagai aspek : pekerjaan, penyembuhan dari sakit, pendidikan, penyelesaian masalah dll)
Adakah hasilnya?
Jika belum, bersabarlah..............?! hari ini mungkin belum waktunya untuk mendapatkan hasil dari smua usaha2mu.

Bersabarlah.....................
Kalilmat itulah yang pertama kali diucapkan pada seseorang yang sedang mengalami hal-hal sebagai mana ilustrasi diatas, begitu pula pada seseorang jika tertimpa musibah atau apapun yang identik dengan penderitaan. Ya, karena hidup ini tidak melulu berisi keberhasilan, kebahagian dan kenikmatan.

Dalam ukuran yang berbeda-beda, tentunya setiap orang pernah mengalami kesulitan dan penderitaan dalam kehidupannya, karenanya sikap sabar sangat berperan disini, karena peran kesabaran begitu penting dalam mengendalikan perasaan dan perilaku kita. Inilah yang sedikit demi sedikit sedang aku dalami dan tanamkan dalam kehidupanku, InsyaAlloh! berusaha lebih memaknai dan mengambil hikmah dari kesabaran, karena ini penting buatku dalam melewati hari2 melawan sakitku yang tentunya butuh kesabaran.

Selama ini, sabar seringkali diartikan dengan bersedia menderita, bersikap tabah, mengalah, dan seterusnya. Sabar sering diekspresikan dengan mengurut dada. Kita mengalami musibah, kemudian orang datang dan mengatakan,''Bersabarlah
menghadapi cobaan ini.'' Saat kita diperlakukan sewenang-wenang, kawan-kawan kita akan mengatakan, ''Bersabarlah, biar nanti Tuhan yang akan membalas orang itu.'' Dan kalimat2 yang sejenisnya.

Arti sabar sendiri menurut bahasa yang umum adalah menahan dan mencegah, arti sabar dalam budaya jawa dapat diartikan “nrimo ing pandum” yang artinya terima apa adanya, sementara arti sabar dalam konteks islam sendiri begitu banyak artinya bila ditelusuri lebih luas dan dapat ditemukan dalam ayat-ayat al-qur’an tentang ajaran kesabaran, salah satunya seperti ayat dibawah ini :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِين
(2 : 153)


Yang artinya : “wahai orang-orang yang beriman, carilah pertolongan dengan kesabaran dan shalat, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar”. (QS 2 : ayat 153)

So, dari banyak arti secara bahasa ataupun dari konteks islam sendiri, dapat disimpulkan bahwa ternyata keberimanan seseorang sangat berkait dengan konsep kesabaran.

Sehingga bila ditelusuri arti asal dari kata sabar ini, bahwa kata “sabar” dalam bahasa Indonesia bersumber dari bahasa Arab yakni “shabrun” (صبر ). Dalam bahasa arab, kata sabar ini memiliki makna pengekangan (حبس ) atau ( منع ) penolakan (terhadap diri = نفس / self). Dengan demikian, konsep sabar ini punya keterkaitan erat dengan pengendalian diri sehingga muncul keseimbangan. Orang yang seimbang secara mental dan akal adalah orang-orang yang punya tingkat kesabaran yang bagus. Dengan demikian, bersikap sabar bukan saja berlaku ketika menghadapi musibah saja, melain juga berlaku pada berbagai situasi.

Tak ada yang salah dengan semua arti kata-kata tersebut. Yang salah adalah memaknai arti sabar itu sendiri. Seolah-olah bersabar hanyalah dikaitkan dengan penderitaan hidup, karena itu ekspresinya adalah mengurut dada, sehingga dari ekspresi seperti ini menimbulkan begitu banyak persepsi mengenai arti dan makna kesabaran itu sendiri. Padahal kesabaran adalah rahasia terpenting untuk menikmati hidup. Kalau kita bersabar, kita akan benar-benar menikmati saat-saat terindah dalam hidup kita.

Jadi, marilah kita bersabar karena hidup akan terasa lebih nikmat dan bermakna, jangan mengurut dada, karena kesabaran adalah kenikmatan bukannya penderitaan.
Akhirnya, apapun profesi dan jabatan kita, yang menyebabkan kita berhasil bukanlah hanya dari kepandaian saja melainkan termasuk didalamnya unsur kesabaran yang ada didalam diri kita. Inilah rahasianya, ''Innalloha ma a shobiriin - Sesungguhnya Tuhan bersama orang-orang yang sabar!'' Ya semoga kita termasuk didalamnya !

Wassalam
(tulisan ini disarikan dan disimpulkan dari beberapa bahan bacaan yang saya baca)

Oktober 19, 2008

Membaca

Bismillah, Assalamu’alaikum to All


Membaca…….. satu kata ini yang selalu ada diseputar kita, ya dengan membaca kita dapat membuka jendela cakrawala di kehidupan kita, karena dengan membaca kita dapat mendapatkan beragam informasi, baik informasi yang ringan sampai menyangkut informasi terberat yang belum pernah kita dapatkan sebelumnya.

Namun, banyak dari kita begitu malas membaca, termasuk juga denganku, sebenarnya minat membacaku ada tapi entah bagaimana buku2 yang banyak kubeli sampai saat ini banyak yang belum sempat kubaca, atau kalaupun ada yang sedang dibaca sayangnya sampai hari ini belum selesai2 alias baru setengah2 dibacanya dan lengkap dengan pembatas buku didalamnya,sampai aku ingat kembali untuk meneruskan membaca buku2 tersebut, hiks...........hiks

Bagaimana caranya agar minat bacaku kembali muncul karena aku senang membeli buku2 terutama buku2 religius dan buku2 yang inspiratif yang dapat memotivasi dalam kehidupanku, walaupun entah kapan aku membacanya (pastinya ada sih yang aku baca, tapi lebih banyak membelinya dari pada kesempatan membacanya).

Sampai akhirnya, aku temukan satu tulisan pada fitur klasika “Kompas” pagi tadi yang bertajuk “Menjadi Pintar Dengan Membaca Pintar”, berikut 7 (tujuh) langkah memulai belajar cara membaca yang pintar :


1. Bacalah terlebih dahulu bagian-bagian penting buku yang akan anda baca, mulailah dengan membaca resensi buku, biografi penulis, kata pengantar dan daftar isi. Keempat hal tersebut dapat memberikan anda gambara mengenai kualitas buku yang akan anda baca.

2. Ubahlah segala macam kebiasaan buruk anda dalam membaca, misalnya hindari kebiasaan-kebiasaan seperti membaca sambil menggerakkan bibir, menunjuk tulisan dan membaca dengan suara keras karena semua hal tersebut dapat memboroskan waktu anda dalam membaca


3. Mulailah berlatih membaca dengan cepat, melalui membaca cepat anda dapat menghemat waktu membaca, selain itu kecepatan membaca anda pun akan terus meningkat. Salah satu caranya adalah dengan mengabaikan kata bantu seperti, di, ke, dari dan, atau, serta yang. Tujuannya adalah agar teks yang and abaca semakin ringkas dan mempersingkat waktu membaca.

4. Bacalah buku per paragraph secara teratur, jangan melompat ke paragraph selanjutnya sebelum anda menyelesaikan paragraph yang awal. Setelah selesai membaca beberapa halaman dari buku tersebut, tanyakanlah kepada diri anda beberapa pertanyaan dari bacaan tersebut, jika anda belum dapat memahaminya, bacalah buku tersebut sekali lagi.


5. Temukan ide pokok pada buku yang anda baca, setelah itu bacalah lebih kritis, jika perlu siapkan catatan kecil untuk bagian bacaan yang perlu diingat. Melalui cara membaca seperti ini, pemahaman andan akan buku tersebut akan lebih mendalam lagi.

6. Cobalah konsentrasi dalam membaca bacaan yang cukup berat. Fokuskan pikiran anda pada setiap kata-kata yang sulit. Jika perlu, carilah arti dari kata-kata sulit tersebut dalam kamus.

7. Gunakan setiap waktu luang anda untuk membaca. Usahakan anda selalu membawa buku bacaan yang seukuran dengan saku atau surat kabar. Tujuanny agar anda dapat membaca buku tersebut kapan dan dimana saja. Hasilnya anda akan bertambah pintar dan waktupun tak terbuang sia-sia

Semoga cuplikan tulisan diatas dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya buatku sehingga minat bacaku kembali meningkat. Wassalam


Source : Me n Kompas

Note : Mulailah dari sekarang menyenangi membaca mengenai apa saja

Oktober 16, 2008

Bersyukur .............................


Bismillah, Assalamu’alaikum ………………………..

Kemarin, masuk dalam emailku dari seseorang yang selalu setia berbagi cerita, dalam suka, duka atau apapun yang ingin dibaginya, seperti ini :

"aku lagi ga karu2an"

1. Jika kini kita sedang kesel sama suami, isteri, anak, tetangga, teman sekantor, boss/atasan, relasi atau siapapun. Ketahuilah bahwa seluruh mahluk Allah yang bernama manusia, dengan sebab yang berbeda pasti pernah merasa kesal. Dengan demikian bersyukurlah dan ucapkan “Alhamdulillah” bahwa kita ternyata masih memiliki kesempatan untuk mengkaji dan mereposisi perasaan kita. Jangankan manusia bahkan seluruh alam dan isinya diciptakan Allah dengan karakteristik tersendiri, membawa bawaan-bawaan kodrat-NYA, kesempatan beramal diantaranya ada pada kesadaran, kemauan dan kemampuan serta kesabaran kita mengubah suasana “kesel atau mangkel” ke arah yang menguntungkan diri kita. Keuntungan yang paling besar adalah amal kita yang di-Ridhoi Allah. Insyaallah niat dan situasi perbaikan “kesel”nya diri dan hati kita menjadi setitik amal di hadapan Allah

2. Jika kini kita sedang kesulitan materi, penghasilan ga cukup, utang banyak, kesempatan korupsi kian sempit dan dipikiran kita balik-balik pertanyaan, “.. dari mana dan gimana ya mendapatkan uang?...” sementara, duit belanja wis bablas, bayaran anak sekolah sudah berulang kali ditagih wali kelas, wueleh wueleh….. Tapi siapapun mahluk Allah yang tergolong manusia, dengan sebab atau tuntutan yang berbeda pasti merasakannya. Kebutuhan tiada akan pernah tercukupi. Oleh karenanya bersyukurlah dan ucapkan “Alhamdulillah” karena dalam kesempitan dan kesusahan itu terdapat hikmah yang luar biasa, terdapat kesempatan untuk berlatih sabar, ada dorongan untuk berusaha dan yang paling penting adalah peluang kita untuk membuka pikiran dan hati kita secara objektif. Renungkanlah, jangan jangan kita telah mendzolimi diri kita sendiri dengan bersikap rakus, boros dan tanpa perhitungan di waktu lampau. Yang terpenting bagi kita adalah upaya, sekali lagi upaya yang tentunya disertai do’a ke Allah Yang Maha Kuasa, Insyaallah, rizki Allah datang dari pihak yang tak terduga dari arah mana saja sebab Allah Maha Kaya (Percaya sih percaya tapi kurang yakin kan?) Astagfirullah, aku berlindung kepada Allah dari bisik hati yang mengurangi keyakinan dan merusak keimanan.

3. Jika kini kita sedang tidak bergairah karena sakit yang tak kunjung sembuh atau karena masalah yang menumpuk, atau bahkan sing pusssing…….. karena ada surat kaleng, sms kaleng bahkan berita keburukan kita versi orang lain yang dihembus-hembuskan menyebar ke seantero jagat, Tarik napas panjang dan dan ucapkan “Alhamdulillah” karena dalam kesempitan hakikinya ada kelapangan, sakit pun kata Allah adalah bukti Kasih-Sayang-NYA, sebagai penghapus dosa, apalagi kita dikatain ini, itu, pokoknya dibilangin kita jelek dan seabrek predikat buruk, harusnya disitulah keberuntungan, dosa terhapus, dan rugi lah bagi penyebar gosip sebab justru amalannya yang terbakar bagai kayu bakar yang habis dilalap api, kasiah dech…… Ada baiknya luangkan waktu, ambil wudhu, dirikan solat sunat 2 rakaat, buka-buka lagi ayat-ayat Allah, jangan sampai kita termasuk golongan yang sombong yang tidak pernah lagi bergantung akan kekuasaan-NYA yang Maha Ghoib. Duh Allah bukakan hati hamba, ijinkan diri hamba menerima magfirah-MU, ruahkan kesempatan bagi hamba untuk lebih menyimak firman-firman hakiki-MU

4. Jika kita sedang ga percaya kepada pimpinan, karena omongannya ga bisa dipegang, karena sering pilih kasih dalam promosi, karena tidak bisa berlaku adil, akhirnya kita cuek bebek sama dia, atau kita jadi berlaku munafik, dihadapannya menggut-manggut, tapi dibelakang “ngenyek”. Ujung-ujungnya kita jadi ga produktif, bahkan akhirnya malah merugikan perusahaan.. Ucapkanlah “Astaqfirullah….” Mohon ampunlah ke Allah dan senantiasalah memohon pertolongan-NYA. Allah-lah yang Maha Adil, Allah-lah yang Maha Tahu, semoga kita terhindar dari buruk sangka, biar saja menjadi amal masing-masing namun jangan sampai kita merusak diri dan hati kita sendiri. Kemuliaan manusia yang sesungguhnya adalah di mata Allah. Para pakar psikologi bilang “manusia unik” intinya jangan memaksakan diri memahami diri orang lain, memahami diri sendiri saja tidak cukup waktu

5. Jika kita sedang plong, ga ada kesulitan materi, uang cukup, tabungan ada, inves lumayan, keluarga kondusif, anak pada soleh, badan sehat dan seabreg lagi kesenangan dunia lainnya sedang melingkupi kita. Ntar, ntar……, dalam suasana seperti itu malah kita harus ucapkanlah “innalillahi wainnailaihi rojiun” Dari Allah, akan kembali ke Allah. “Jadilah …….....”, begitu pabila Allah menghendaki, rumah beserta segala isinya yang menyenangkan bisa sekejap terbakar, isteri dan anak sibuah hati pun titipan-NYA yang kapan saja bisa dipanggil Allah, duit, jabatan dan apalagi bahkan seisi pulau jawa pun kita miliki, tiba-tiba gunung kelud, anak krakatau, merapi atau bencana lain bisa sekejap saja meluluh lantakannya, bukan saja harta dan kekayaan kita tapi bahkan setiap nyawa, jika Allah menghendaki…………….. betapa tiada berartinya diri kita. Yang menghadap keharibaan Allah, hanyalah amal soleh kita, hanya kebaikanlah yang akan menemani pengadilan Allah pada diri kita kelak (emang itu sih udah tau dari dulu, tapi kita sering lupa, atau melupakannya) Yaa Allah, jadikanlah hamba abdi-MU yang konsekwen mengerjakan yang Engkau perintahkan dan menjauhi segala sesuatu yang Engkau larang. Amin Allohumma amin

Akupun tergugah dengan tulisannya, sehingga aku jawab : “bahwasanya hampir semua makhluk Alloh pernah mengalami rasa sebagaimana yang kamu tulis, termasuk juga aku, jadi dari tulisan diatas bisa diambil kesimpulannya bahwasanya sebagai makhluk Alloh kita harus senantiasa bersyukur dengan berucap “Alhamdulillah”, karena mungkin kita masih lebih beruntung dibandingkan lebih banyak orang yg kurang beruntung disekitar kita”. (semoga kamu selalu ingat dengan tulisanku ini).

Lalu, agar kita tidak pernah lupa “bersyukur”, aku kutipkan tulisan yang kuambil dari link blognya pak nurul. (maaf ya pak nurul, aku kutip tulisannya, karena begitu menginspirasiku. Tks) yang judulnya, begini :

Pikirkanlah…..Sebelum Kamu Mengeluh….

Hari ini…sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum kamu mengeluh tidak punya apa-apa
Pikirkan tentang seseorang yang harus meminta-minta di jalanan.

Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.
Sebelum kamu mengeluh tentang pasangan mu,
Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup.

Sebelum kamu mengeluh tentang nasib hidupmu,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat

Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu,
Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul

Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu lalai
Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal di jalanan dengan apa adanya

Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir,
Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan

Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu,
Pikirkan tentang pengangguran dan orang-orang cacat yang mencari pekerjaan seperti mu

Sebelum kamu menunjukkan jari telunjukmu untuk menyalahkan orang lain,
Pikirkanlah, bahwa keempat jarimu yang lain menunjuk padamu dan tidak ada orang yang tidak pernah membuat kesalahan.


Akhir kata, kembali lagi bahwasanya kita sebagai makhluk Alloh tempatnya silaf dan khilaf, karena kesempurnaan hanyalah milik Alloh SWT. Wassalam


Source : Me, Millist dr sahabat n link blog pak Nurul

Note : Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang senantiasa pandai bersyukur. Amiin

Oktober 15, 2008

Aku, sakitku dan dokterku

Assalamu’alaikum wr, wb

Sampai dengan hari ini, 13tahun sudah (tepatnya sejak aku hamil 4 bulan anakku yg ke-2) tak banyak yg tahu kalau aku ini sakit, temanku, teman2 dekatku bahkan keluarga besarku yang lain, karena mereka tetap melihatku beraktivitas seperti biasa, mungkin hanya teman yg selalu disekitarku yg mengetahuinya, tapi merekapun tak tahu apa sakitku? Jangankan mereka, akupun yang melaluinya tidak pernah tahu apa? Hanya yg aku tahu selain penyakit gastritis akut yang telah lama aku derita, akupun selalu tiba2 pingsan, serasa ada yang menghimpit didadaku dan menghentikan aliran darah keseluruh tubuhku (orang lain yang melihatku begitu, akan bilang tubuhku seperti es) kejadian itu berulang kali kapan dan dimanapun pingsan itu ingin datang padaku.

Sejak saaat itu dari satu dokter ke dokter lainnya, dari satu pengobatan alternative ke pengobatan alternative lainnya, dari satu “orang pintar” ke “orang pintar” lainnya dan dari satu informasi mengenai pengobatan ataupun kejiwaan ke informasi yang lainnya aku tempuh sebagai wujud ikhtiarku akan kemauan sembuhku. Bukankah Alloh tidak menyenangi jika kita diberi cobaan namun kita sebagai hambanya kerap berdiam diri tanpa ada usaha? Itulah yang aku lakukan.

Sampai suatu saat aku benar-benar berhenti dari semua pengobatan itu, aku hanya manusia biasa kadang punya rasa lelah dan putus asa jalani semua itu, karena sampai sejauh ini pengobatanku belum mendapatkan hasil yang memuaskan. Orang lain mungkin menyimpan banyak dokumen berharga(deposito, saham, dlsb..), tapi aku satupun tak punya itu kecuali ijazah sekolahku yang kudapatkan juga tersendat kala aku mampu kembali kesekolah, he..he, tapi aku tidak berkecil hati karena dari perjalanan berobatku, akupun banyak menyimpan dokumen seperti juga orang lain yaitu hasil-hasil lab, hasil rontgen, hasil EKG, hasil EEG, dan seperangkat dokumen hasil cek kesehatan lainnya bahkan pernak-pernik dari pengobatan lainnya juga kartu pengenal berobat.

Hingga akhirnya pada pertengahan tahun 2007 aku kembali datang pada dokterku karena saat itu kesehatanku benar-benar anjlok, sampai dokter itu bilang padaku : “kemana saja ibu? Kenapa jarang kontrol lagi?”, lalu aku jawab : “saya bosan, dokter”. Dokter itu sedikit kaget dengan jawabanku (sambil membuka kembali resume medisku), dokter itu berkata : “ jangan bosan, ibu, kalau ibu merasa bosan berobat berarti saya menjadi dokter yang tidak berguna”, begitu yang dokter itu sampaikan. O, ya sebelum dilanjut saya dapat ceritakan bahwa cuma pada dokter itulah saya mau kembali, tidak pada dokter2ku yang lainnya (ada banyak dokter yang aku kunjungi), akan tetapi hanya dokter itulah yang mau mendengarkan keluhan pasiennya dengan sabar,teliti dan tidak terburu-buru, layaknya orang “curhat”, meskipun seperti dokter lainnya dokterku itupun banyak banget pasiennya, namun pada kenyataannya tidak seperti dokter2 yang pernah aku kunjungi, ada beberapa dokter yang pernah aku kunjungi dan mengatakan jawaban yang tidak menyenangkan pada saat konsultasi, seperti : Ibu bukan dokter jadi jangan menduga-duga atau mendiagnosa sendiri, ibu ikuti saja saran saya sebagai dokter, ibu ini sesukanya tidak mengikuti ketentuan yang saya beri dll, begitulah antara lain konsultasi dengan dokter2ku.

Dengan ceritaku diatas, dapat disimpulkan bahwa apabila seseorang sakit seperti layaknya aku yang sakitan, carilah dokter yang benar-benar mau memahami pasiennya, karena kesembuhan seorang pasien yang sedang menderita satu penyakit akan terbantu penyembuhannya bila seorang dokter itupun mau menerima masukan yang pasien sampikankan, karena seorang pasien yang awam mengenai dunia medis, dia akan menyampaikan semua keluhan yang dia rasakan dengan ekspresinya sendiri pada dokternya, Jadi wajar saja kan, bahwa apabila datang seorang pasien pada dokter yang dipilihnya, dimana seorang pasien itu pada saat memilih seorang dokter tentunya dengan terlebih dahulu mencari referensi atas dokter yang dipilihnya baik langsung dari tempat dimana dokter itu praktek, dari kolega bahkan dari keluarga atau teman-teman yang mungkin tahu mengenai dokter tersebut. Namun apabila dokter tersebut sudah menjadi pilihan seorang pasien dan ternyata mengecewakan, tidak ada salahnya pasien tersebut mencari pengganti dokter yang sesuai dengan kriterianya, begitupula denganku, walaupun sampai hari ini aku belum dapatkan juga hasil yang pasti akan sakitku tapi aku tetap rutin kontrol dengan dokterku ini, yang dari pertengahan tahun 2007 memulai observasiku kembali meski dari nol lagi.

Meski sampai hari ini aku belum mengerti mengenai sakitku, 13tahun sudah aku berteman dengannya (sakitku, red), Insya Alloh, dengan dibantu bermacam-macam buku2 bertajukkan “Meraih Kesembuhan dengan Doa” dan dengan dokterku yang mau merangkum semua keluhan sakitku pada saat datang konsultasi, Alloh memberiku keikhalasan melaluinya. Amiin

“Segala puji bagi Alloh, Dzat Yang Mahakuasa mengaruniakan kesehatan kepada hamba-NYA dan menyembuhkan segala maca penyakit, Tiadalah Dia menurunkan suatu penyakit, kecuali pasti Dia juga menciptakan obatnya”

Hari ini waktunya kontrol ke dokterku, yuuuk……………………………?


Source : by Me

Note : bertemulah dengan orang2 yang bisa memberikan damai dan kenyamanan dalam diri, bukan seseorang yang manis dimuka saja

Wassalamu’alaikum wr, wb.

Oktober 13, 2008

Libur Panjangku benar-benar abizzzzzzzzzz............

Bismillaah, Assalaamu 'alaikum and peace to all,

Waaaaah............ libur panjangku hari ini benar-benar habis, ada rasa sedih dan suka tapi bercampur rasa malas yang masih menyelimuti pikiranku:

Sedih pertama, karena ramadhan dan idul fitri telah berlalu,semoga Alloh memberiku kesempat bertemu ramadhan dan idul fitri di tahun depan. Amin,

Sedih kedua, selama ramadhan kulalui dengan fisikku yg kurang fit namun aktifitasku tetap berjalan sehingga akhirnya tidak bisa berlebaran dengan rasa yg sempurna karena sakitku kambuh lagi dan memaksaku msk ke UGD, alhamdulillah minggu kemarin terakhir terapiku. Ya Alloh semoga tidak ada terapi-terapi lagi yang lain, harapku yg utama dalam setiap doa2ku. Kasihan malaikat-malaikat "inspiransi"ku.(my sons, red), mengisi kegiatan liburnya masing2, sampai hari ini waktunya masuk sekolah kembali,

Sedih ketiga, meski diberikan libur panjang, ternyata tugas-tugasku belum dapat kuselesaikan padahal aktivitas sudah mulai kembali. Smangat.....smangat.....!

Satu rasa sukaku, karena besok aku harus mulai kegiatan dan bertemu kembali dengan teman-temanku, namun hari minggu kemarin kita dah kumpul-kumpul n rencananya sekalian kerjakan tugas, ternyata seperti biasanya kerjakan tugas sedikit, yang banyak makan dan rumpi-rumpinya, tapi itu yang selalu buatku kangen, karena itulah kegiatanku akhir-akhir ini selepas aku resign dari pekerjaanku, sayangnya dua orang temanku tidak bisa hadir....tetapi tidak mengurangi kegembiraanku bertemu mereka.

Karena aktivitasku baru dimulai besok, jadi boleh dong rasa malas ini kubiarkan sampe hari ini, malas mandi, malas keluar rumah,malas mulai buka buku tugasku dan malas...malas lainnya mana ditunjang udara panas dan pengap diluar sana, jadi aku tidur malas2an saja. Itu aku lakukan karena aku masih mau selesaikan membaca bukuku yang sebenarnya dah kubeli lama tapi belum sempat kubaca, itulah kebiasaanku, senang membelinya tapi bacanya kapan-kapan, ha......ha, tapi buku yang kubaca kali ini harus kuselaikan karena tinggal dikit lagi, kenapa aku bisa habiskan satu buku kali ini, ini tidak biasa bangeeeeeeeeet, hiks...... itu karena buku yg kubaca selalu kubawa pada saat aku terapi selepas lebaran kemarin jadi tanggung kan klo ga kuhabiskan bacanya, penasarankan bukunya apa ? bukunya berjudul "Satu Tiket ke Surga", karangan Zabrina A. Bakar atau biasa disebut Sis Zabrina, buku bacaan yang "menurutku" ringan dan sederhana bwat aku baca, tentunya harus begitu kan? krn klo aku baca buku yang isinya berat-berat (buku2 ilmiah atau apa deh sejenisnya) bisa2 terapiku ga berhasil deh. Meski buku itu sederhana dan ringan dibaca menurutku itu, tapi didalamnya sarat makna dan cuplikan kalimat indah yang berisi kisa-kisah yang inspiratif disertai ayat-ayat Al-Qur'an yang dapat membawa pembacanya untuk kembli merenungi, menyadari, berpikir kembali bahwa betapa banyaknya hal-hal didunia ini begitu penuh makna dan itu telah diajarkan oleh Islam dan disampaikan oleh Nabi-Nabi Kita, namun kadang kita banyak melupakannya.

Aku teruskan baca dulu yah dan bersiap tuk ibadah zhuhur ?! semoga bermanfaat, Wassalam……………..


Source : by Me


Note : isilah hari-hari dengan segala sesuatu yg kita suka