Puisi, ..................
adalah perasaan hati… bahasa jiwa...........seseorang
kala jiwa lara,
kala jiwa gundah,
kala jiwa marah,
kala jiwa suka,
kala jiwa di persimpangan,
kala jiwa sepi,
tak peduli kapan waktunya
segala rasa itu singgah
lepaskanlahah dalam gores penamu
Hingga lepas semua rasa yang membuncah
Dari dada ......................
(1)
Asa Yang Tertunda
Kemana langkah kaki ini kubawa
Jika jiwa tak memberinya arah
Kemana hasrat yg meronta kan berlabuh
Jika raga melayang entah kemana
Kemana kasihku kan pergi
Disanalah jiwa kan melangkah
Kemana belahan jiwaku berlayar
Disanalah raga ini kan berlabuh
Tuhan,........
Entah sampai kapan
Hasrat, jiwa dan raga ini
Temukan arahnya tuk berlabuh
Arungi harap dan asa bersama
Tuhan,...............
Entah sampai kapan
Engkau beri jawabnya
Akan kutunggu datangnya
Asa tuk saling mencinta
Dan sanding bersama
Hingga di usia senja
(2)
Kerinduan
Tak pernah lepas
Dirimu dalam ingatanku
Tak pernah jenuh
Mengenangmu dalam jiwaku
Meski jarak dan waktu terpisah
Tak menyurutkan hati ini merindumu
Meski terjal dan berliku kisah kasih ini
Tak memadamkan bara dihatiku
Karenamu, buatku berarti jalani semua
Karenamu, buatku bahagia
Karenamu juga, buatku terluka
Karenamu juga,, buatku kecewa
Andai saja waktu
Dapat kuputar kembali
Andai saja kisah kasih ini
Dapat terangkai kembali
Tak kan kulepas dirimu
Dari jiwaku
Tak kan kulepas dirimu
Dari ragaku
Selamanya ............................
(3)
Rasaku
Orang akan bilang aku gila
Orang akan bilang aku bermimpi
Orang akan bilang aku terobsesi
Karena mencintaimu
Aku akan bilang aku waras
Aku akan bilang ini nyata
Aku akan bilang ini jawaban
Karena kutahu kamu cinta aku
Semua tak perlu perduli
Karena hanya aku dan kamu
Yang rasa
Semua tak perlu tau
Karena hanya aku dan kamu
Akan tetap saling merindu
(4)
Keteladanan
Kata-kata apapun sudah semakin tak bermakna
karena fakta ibarat panggang jauh dari api
jadinya kambing hitam lantang diteriakkan
telunjuk menuding orang
empat jari lainnya mengarah ke diri sendiri
semakin hari,
menuding orang, menyalahkan bahkan menghujat menjadi hal biasa
apakah karena merasa diri sempurna atau
rasa iri yang terlampau merasuk ?
di negeri ini
di institusi ini
kemana keteladanan harus dicari
keserakahan disemua lini
kepalsuan disana sini, kerakusan tak pernah berhenti
manipulasi semakin menjadi
manusia baik yang tersisa
telah terkontaminasi kemunafikan
kemana keteladanan harus dicari
harusnya tak usah jauh
jawabnya ada disini
di hati nurani
di diri kita sendiri
tak jarang kita diskusi dirumah makan mewah
membahas rakyat yang miskin dan kelaparan
atau menginap di hotel berbintang
merumuskan bantuan korban banjir
memang keadilan menjadi rancu
ukurannya sering kenyamanan diri sendiri
jangan-jangan, sesungguhnya yang miskin
dan melarat itu adalah mental dan hati kita sendiri
kebanggaan telah bermetamorfosis,
banyak orang menganggap
kesuksesan ada pada jabatan, pangkat dan kekayaan
lalu dada terbusung, cenderung congkak dan arogan
kemudian hedonisme mewabah
ke istri, anak dan lingkungan sekitar
apalagi yang tersisa
bagi kepemimpinan dan keteladanan ?
lalu dimana orang baik-baik ?
dipuncak bukit dan gunung sana ?
Di gua atau dilembah pertapaan ?
Datanglah, dan tolong perbaiki negeriku
Jadilah teladan bagi penghuninya
sunyi tak ada jawab
karena sang pertapa itu
adalah diri kita sendiri
(5)
Pencarianku
Kumerindukanmu selama ini
Tak mampu luluhkan hatimu
Kumenantimu sudah sekian lama
Tak pernah kau sekedar kirimkan salam
Begitu berdosakah
Diriku padamu
Harus kutebus dengan apa?
Kepergianmu tak tahu kemana
Kau lenyap bagaikan ditelan alam
Pencarianku sudah segala arah
Namun jawabnya, sepi, sunyi
Teganya dirimu kasih
Kau sakiti hatiku, Kau hancurkan anganku
Kembali ke pangkuanku
Kau masih dihatiku, kau masih yang terindah
Datanglah kasih
(6)
Galau
Memang cinta, sering tak tau diri
Seperti diriku mencintaimu
Tak pernah kuundang, wajahmu slalu terbayang
Menghiasi mimpi di setiap tidurku
Memang cinta, sering membuat luka
Seperti diriku menyayangimu
Galau rasa ini, bila tak jumpa ku
Tersiksa hati ini mencitaimu
Oh malam sampaikan salamku
Oh angin, khabarkan cintaku
Dia yang kusayang, dia yang ku cinta
Dia yang kupuja, dia yang ku damba
Spanjang usiaku, hanya dia
Tak pernah kuundang, wajahmu slalu terbayang
Menghiasi mimpi di setiap tidurku
Memang cinta, sering tak tau diri
Seperti diriku mencintaimu
(7)
Hampa
Lama…… kau telah pergi, tanpa berita
Lelah…… aku menunggu, Hari ke hari
Tak sempatkah kasih, kau kirimkan kabar
Biar ada kepastian
Jangan siksa diriku seperti ini
Kau hanyutkan ku dalam kesunyian
Jangan biarkan mimpiku tanpa dirimu
Tak mengertikah kau perasaanku
Hari-hari sunyi tanpamu
Kujalani dalam kehampaan
Hadirlah kasih
Kurindu padamu
Hari-hari sunyi tanpamu
Kujalani dalam kehampaan
Hadirlah kasih
Kurindu padamu
Tak sempatkah kasih, kau kirimkan kabar
Biar ada kepastian
Hadirlah kasih
Kurindu Padamu
(8)
Kau Jiwaku
Kau menjadi jiwaku
Belahan hatiku
Tempat menyatu sgala rasa suka dan duka
Tiada hari tanpamu
Dapat kulalui
Tanpa dirimu, tanpa senyummu, kekasih
Kekasih, begitu berharganya dirimu bagiku
Sribu kata, tak akan sanggup untuk
Nyatakan cintaku
Dunia sepi tanpamu
Gairah hilang tanpamu
Sungguh kasih, inilah cintaku
Sungguh kasih, inilah cintaku
(9)
Hanya Kamu
Saatku terjatuh, kutemukan kamu sayang
Saatku menangis, kumasih temukan kamu
Dari hataiku yang tulus, kuingin kamu slamanya
Kuingin slalu denganmu
IIKau warnai hariku, dan berikan yang terindah
Tak ingin kulepas, walau hanya sekejap,
aku tak bisa
Tak kan ada cinta yang lain
Di dalam hatiku, didalam hidupku
Dan tak ada cinta yang lain
Oh hanyalah kamu, hanyalah dirimu
(10)
Andaikan Waktu
Sekian lamanya kita hidup bersama
Merajut manisnya madu cinta asmara
Beribu rintangan, berjuta cobaan
Kita slalu tempuh bersama
Kita slalu jalani berdua
Bila ku tak mampu, Memahami dirimu
Maafkan kasih, Aku sering membisu
Namun kau mengerti, Dan saling mengerti
Kita slalu tempuh bersama
Kita slalu jalani berdua
Andaikan waktu dapat dihentikan
Saat kan lelap dipangkuanku
Semua yang terindah
Yang tertulis dihati kan abadi selamanya
Sedangkan jalan masih sangatlah panjang
Genggamlah erat tanganku ini
Kita kan hadapi, kita kan arungi
Cinta kita berdua
(11)
Pergilah Kasih
Sungguh ku tak mengerti
Akan keputusanmu, tinggalkan diriku
Memangku tak sempurna
Penuhi segala, harapan hatimu
Tak bisa ku mencegah
Dan paksakan dirimu untuik mencintaiku
Namun tak kupungkiri
Hanyalah dirimu, di dalam hidupku
Pergilah sayang, kejar yang kau cari
Pergilah kasih, raih impianmu
Kulepas dengan doa, smoga kelak nanti
Engkau bahagia
(12)
Saat Bersamamu
Saat-saat bersamamu selalu terasa indah
Sat-saat bersamamu selalu terasa damai
Hangatnya pelukmu sejukkan hati
Oh. Kekasihku kau harapanku
Jangan kau tinggal daku jalani hidup sendiri
Tiada ku kan mampu hidupku tanpa dirimu
Jangan kau ingkari janji setiamu
Ku takkan tentram hidup tanpamu
Bawalah diriku,
Kemana kau pergi
Jangan kau tinggalkan
Diriku menyepi
Bawalah semua
Kenangan yang indah
Hadirkan diriku
Dalam mimpimu
Smoga saja kan abadi, slama lamanya
Kan menjadi yang terindah, dalam hidupku
adalah perasaan hati… bahasa jiwa...........seseorang
kala jiwa lara,
kala jiwa gundah,
kala jiwa marah,
kala jiwa suka,
kala jiwa di persimpangan,
kala jiwa sepi,
tak peduli kapan waktunya
segala rasa itu singgah
lepaskanlahah dalam gores penamu
Hingga lepas semua rasa yang membuncah
Dari dada ......................
(1)
Asa Yang Tertunda
Kemana langkah kaki ini kubawa
Jika jiwa tak memberinya arah
Kemana hasrat yg meronta kan berlabuh
Jika raga melayang entah kemana
Kemana kasihku kan pergi
Disanalah jiwa kan melangkah
Kemana belahan jiwaku berlayar
Disanalah raga ini kan berlabuh
Tuhan,........
Entah sampai kapan
Hasrat, jiwa dan raga ini
Temukan arahnya tuk berlabuh
Arungi harap dan asa bersama
Tuhan,...............
Entah sampai kapan
Engkau beri jawabnya
Akan kutunggu datangnya
Asa tuk saling mencinta
Dan sanding bersama
Hingga di usia senja
(2)
Kerinduan
Tak pernah lepas
Dirimu dalam ingatanku
Tak pernah jenuh
Mengenangmu dalam jiwaku
Meski jarak dan waktu terpisah
Tak menyurutkan hati ini merindumu
Meski terjal dan berliku kisah kasih ini
Tak memadamkan bara dihatiku
Karenamu, buatku berarti jalani semua
Karenamu, buatku bahagia
Karenamu juga, buatku terluka
Karenamu juga,, buatku kecewa
Andai saja waktu
Dapat kuputar kembali
Andai saja kisah kasih ini
Dapat terangkai kembali
Tak kan kulepas dirimu
Dari jiwaku
Tak kan kulepas dirimu
Dari ragaku
Selamanya ............................
(3)
Rasaku
Orang akan bilang aku gila
Orang akan bilang aku bermimpi
Orang akan bilang aku terobsesi
Karena mencintaimu
Aku akan bilang aku waras
Aku akan bilang ini nyata
Aku akan bilang ini jawaban
Karena kutahu kamu cinta aku
Semua tak perlu perduli
Karena hanya aku dan kamu
Yang rasa
Semua tak perlu tau
Karena hanya aku dan kamu
Akan tetap saling merindu
(4)
Keteladanan
Kata-kata apapun sudah semakin tak bermakna
karena fakta ibarat panggang jauh dari api
jadinya kambing hitam lantang diteriakkan
telunjuk menuding orang
empat jari lainnya mengarah ke diri sendiri
semakin hari,
menuding orang, menyalahkan bahkan menghujat menjadi hal biasa
apakah karena merasa diri sempurna atau
rasa iri yang terlampau merasuk ?
di negeri ini
di institusi ini
kemana keteladanan harus dicari
keserakahan disemua lini
kepalsuan disana sini, kerakusan tak pernah berhenti
manipulasi semakin menjadi
manusia baik yang tersisa
telah terkontaminasi kemunafikan
kemana keteladanan harus dicari
harusnya tak usah jauh
jawabnya ada disini
di hati nurani
di diri kita sendiri
tak jarang kita diskusi dirumah makan mewah
membahas rakyat yang miskin dan kelaparan
atau menginap di hotel berbintang
merumuskan bantuan korban banjir
memang keadilan menjadi rancu
ukurannya sering kenyamanan diri sendiri
jangan-jangan, sesungguhnya yang miskin
dan melarat itu adalah mental dan hati kita sendiri
kebanggaan telah bermetamorfosis,
banyak orang menganggap
kesuksesan ada pada jabatan, pangkat dan kekayaan
lalu dada terbusung, cenderung congkak dan arogan
kemudian hedonisme mewabah
ke istri, anak dan lingkungan sekitar
apalagi yang tersisa
bagi kepemimpinan dan keteladanan ?
lalu dimana orang baik-baik ?
dipuncak bukit dan gunung sana ?
Di gua atau dilembah pertapaan ?
Datanglah, dan tolong perbaiki negeriku
Jadilah teladan bagi penghuninya
sunyi tak ada jawab
karena sang pertapa itu
adalah diri kita sendiri
(5)
Pencarianku
Kumerindukanmu selama ini
Tak mampu luluhkan hatimu
Kumenantimu sudah sekian lama
Tak pernah kau sekedar kirimkan salam
Begitu berdosakah
Diriku padamu
Harus kutebus dengan apa?
Kepergianmu tak tahu kemana
Kau lenyap bagaikan ditelan alam
Pencarianku sudah segala arah
Namun jawabnya, sepi, sunyi
Teganya dirimu kasih
Kau sakiti hatiku, Kau hancurkan anganku
Kembali ke pangkuanku
Kau masih dihatiku, kau masih yang terindah
Datanglah kasih
(6)
Galau
Memang cinta, sering tak tau diri
Seperti diriku mencintaimu
Tak pernah kuundang, wajahmu slalu terbayang
Menghiasi mimpi di setiap tidurku
Memang cinta, sering membuat luka
Seperti diriku menyayangimu
Galau rasa ini, bila tak jumpa ku
Tersiksa hati ini mencitaimu
Oh malam sampaikan salamku
Oh angin, khabarkan cintaku
Dia yang kusayang, dia yang ku cinta
Dia yang kupuja, dia yang ku damba
Spanjang usiaku, hanya dia
Tak pernah kuundang, wajahmu slalu terbayang
Menghiasi mimpi di setiap tidurku
Memang cinta, sering tak tau diri
Seperti diriku mencintaimu
(7)
Hampa
Lama…… kau telah pergi, tanpa berita
Lelah…… aku menunggu, Hari ke hari
Tak sempatkah kasih, kau kirimkan kabar
Biar ada kepastian
Jangan siksa diriku seperti ini
Kau hanyutkan ku dalam kesunyian
Jangan biarkan mimpiku tanpa dirimu
Tak mengertikah kau perasaanku
Hari-hari sunyi tanpamu
Kujalani dalam kehampaan
Hadirlah kasih
Kurindu padamu
Hari-hari sunyi tanpamu
Kujalani dalam kehampaan
Hadirlah kasih
Kurindu padamu
Tak sempatkah kasih, kau kirimkan kabar
Biar ada kepastian
Hadirlah kasih
Kurindu Padamu
(8)
Kau Jiwaku
Kau menjadi jiwaku
Belahan hatiku
Tempat menyatu sgala rasa suka dan duka
Tiada hari tanpamu
Dapat kulalui
Tanpa dirimu, tanpa senyummu, kekasih
Kekasih, begitu berharganya dirimu bagiku
Sribu kata, tak akan sanggup untuk
Nyatakan cintaku
Dunia sepi tanpamu
Gairah hilang tanpamu
Sungguh kasih, inilah cintaku
Sungguh kasih, inilah cintaku
(9)
Hanya Kamu
Saatku terjatuh, kutemukan kamu sayang
Saatku menangis, kumasih temukan kamu
Dari hataiku yang tulus, kuingin kamu slamanya
Kuingin slalu denganmu
IIKau warnai hariku, dan berikan yang terindah
Tak ingin kulepas, walau hanya sekejap,
aku tak bisa
Tak kan ada cinta yang lain
Di dalam hatiku, didalam hidupku
Dan tak ada cinta yang lain
Oh hanyalah kamu, hanyalah dirimu
(10)
Andaikan Waktu
Sekian lamanya kita hidup bersama
Merajut manisnya madu cinta asmara
Beribu rintangan, berjuta cobaan
Kita slalu tempuh bersama
Kita slalu jalani berdua
Bila ku tak mampu, Memahami dirimu
Maafkan kasih, Aku sering membisu
Namun kau mengerti, Dan saling mengerti
Kita slalu tempuh bersama
Kita slalu jalani berdua
Andaikan waktu dapat dihentikan
Saat kan lelap dipangkuanku
Semua yang terindah
Yang tertulis dihati kan abadi selamanya
Sedangkan jalan masih sangatlah panjang
Genggamlah erat tanganku ini
Kita kan hadapi, kita kan arungi
Cinta kita berdua
(11)
Pergilah Kasih
Sungguh ku tak mengerti
Akan keputusanmu, tinggalkan diriku
Memangku tak sempurna
Penuhi segala, harapan hatimu
Tak bisa ku mencegah
Dan paksakan dirimu untuik mencintaiku
Namun tak kupungkiri
Hanyalah dirimu, di dalam hidupku
Pergilah sayang, kejar yang kau cari
Pergilah kasih, raih impianmu
Kulepas dengan doa, smoga kelak nanti
Engkau bahagia
(12)
Saat Bersamamu
Saat-saat bersamamu selalu terasa indah
Sat-saat bersamamu selalu terasa damai
Hangatnya pelukmu sejukkan hati
Oh. Kekasihku kau harapanku
Jangan kau tinggal daku jalani hidup sendiri
Tiada ku kan mampu hidupku tanpa dirimu
Jangan kau ingkari janji setiamu
Ku takkan tentram hidup tanpamu
Bawalah diriku,
Kemana kau pergi
Jangan kau tinggalkan
Diriku menyepi
Bawalah semua
Kenangan yang indah
Hadirkan diriku
Dalam mimpimu
Smoga saja kan abadi, slama lamanya
Kan menjadi yang terindah, dalam hidupku
Source : by me n al-mustofa
Note : goreskan penamu saat gelisah hati menyapa.....:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar