Salah satu catatan inspiratif dari budayawan kita Taufiq Ismail, yang patut kita teladani dalam menyikapi hidup yang hanya sementara ini :
Seorang eksekutif meninggal dunia, umurnya enam puluh tiga
Istrinya sudah lebih dulu tiada, anak mereka berjumlah limaSeorang eksekutif meninggal dunia, umurnya enam puluh tiga
Hartanya berupa 2mall, 3 PT, dan taksi kota sebagai armada
Total rupiahnya 30 MILYAR, terkumpul 30 tahun lamanya
Berarti sebulan dia menabung bersih 80 juta
Untuk seorang pegawai negeri, ini luar biasa..!!!!
Mendiang membeli gelar S-3 murah, hanya 25 juta rupiah saja
Universitasnya konon dari Amrik berkantor di Cengkareng sana
Tiga anak adiksi narkoba, satu punya disko, satu rumah bilyar
Begitu papa meninggal, mengenai harta habis-habisan bertengkar
Berita masuk semua koran, ketika ada perkelahian di pengadilan
Seorang pensiunan guru SMA meninggal dunia, umurnya enam puluh tiga
Istrinya sudah lebih dulu tiada, anak mereka berjumlah lima
Hartanya sebuah rumah cicilan BTN, sepeda motor tua
Total rupiah dalam tabungannya 240.000 yang tersisa
Almarhum guru bahasa dan sastra Indonesia
Untuk tambahan nafkah menulis artikel di koran daerahnya
sering menjadi juri lomba baca puisi SMP dan SMA
Pernah juga diam-diam menarik ojek tetapi tidak lama
Kelima anaknya memenangkan beasiswa
Tiga orang sampai S-2, dua mencapai S-3
Sama sekali tidak memberatkan orang tua
Mungkinkah rezeki yang barokah itu mengalirnya, mengkukuhkan umur yang barokah pula ?
Catatan ini tak terlalu sulit dituliskannya, namun betapa sulitnya menjalani hidup dengan mendapatkan umur yang barokah !!
source : Taufiq Ismail
note : Meski tidak berlebih, berilah nafkah bagi keluarga dengan cara halal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar